Megawati Dinilai Terlalu Emosional

Efriza menilai, Megawati mengarahkan kepala daerah dari PDIP untuk tidak lagi mematuhi Prabowo dan melupakan bahwa kepala daerah adalah representatif pusat.
Selain itu, Efriza memandang sikap Ketum PDIP melalui instruksi tidak hadir di acara retret, juga dapat di nilai tidak tepat.
Menurutnya, Hasto jadi tersangka dan ditahan adalah masalah personal Hasto yang terindikasi berperilaku korup dengan institusi KPK.
'Tak ada hubungannya kasus Hasto yang pribadinya sebagai politisi yang buruk dengan agenda pemerintah pusat," tuturnya.
Efriza menyebutkan tidak ada hubungan antara kerja KPK memberantas korupsi dan menahan Hasto dengan agenda pemerintah pusat melakukan retret.
"Sangat disayangkan atas sikap Ketua Umum PDIP yang tak konsisten ini dalam memberikan arahan kepada kadernya sebagai kepala daerah," tuturnya.
Dia menyebutkan Megawati selaku ketua umum malah memberikan 'noda' kepada organisasi partai politiknya dengan membela satu politisi yang terindikasi berperilaku korup.
"Padahal, dia selalu berbicara tentang kadernya harus bekerja untuk rakyat, jangan cari duit, maupun berperilaku buruk, sayangnya arahan akan nilai-nilai baik ini diabaikannya untuk membela Hasto yang berperilaku negatif," pungkas Efriza.
Peneliti senior Citra Institute, Efriza menilai Ketum PDIP, Megawati terlalu emosional setelah memerintahkan kepala daerah dari partainya batal ikut retreat
- Prabowo Sambut Presiden Senat Kamboja di Istana, Ini yang Dibahas
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi
- Koperasi Merah Putih
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia
- Ingin Kunjungi Arab Saudi, Prabowo Berencana Bangun Perkampungan Haji Indonesia
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS