Megawati Pengin Indonesia Tiru Penanganan Bencana di Tiongkok
"Bukan berarti kami harus selalu melihat Tiongkok. Tetapi kan kalau hal-hal yang baik yang bisa memaksimalkan kerja, menurut saya bisa saja diadopsi. Sejauh ini belum terlalu memadai baik dari kebijakannya, politik anggarannya maupun teknis di lapangannya," kata dia.
Dari kunjungannya ke CNEC tersebut, Megawati mengaku sangat ingin agar BMKG Indonesia memiliki kemampuan mengetahui, misalnya gempa akan terjadi dan hingga berapa kekuatannya, sebelum gempat benar-benar terjadi.
Yang selanjutnya, informasi itu bisa disampaikan ke masyarakat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang akan segera bekerja cepat kalau bencana besar memang akan datang.
Salah satu contoh keterlambatan yang disebut Megawati adalah kasus bencana liquifaksi di Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
"Jadi liquifaksi yang di Palu itu merupakan sebuah kebobolan dari kami sendiri. Tidak perlu saling menyalahkan. Kita harus selalu memperbaharui dengan sebuah kecepatan yang maksimal," kata Megawati. (tan/jpnn)
Megawati mengharapkan sistem penanganan bencana di Indonesia diperbaiki secara holistik seperti di Tiongkok.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Diterjang Angin Kencang, 1 Rumah Warga di OKU Selatan Rusak Berat
- Ditanya Pertemuan Megawati & Prabowo, Puan PDI Perjuangan: Insyaallah
- Belasan Rumah di Natuna Rusak Akibat Diterjang Angin Kencang
- Gempa Berkekuatan 5,3 M Getarkan Wilayah Pesisir Selatan Sumbar
- Soal Sikap Ketum PDIP Tentang Hak Angket, Adian: Keberanian Ibu Megawati Sama Seperti 25 Tahun Lalu
- 69 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang di Lampung Selatan