Megawati Sempat Peringati Presiden AS agar Tidak Menyerang Irak

Megawati Sempat Peringati Presiden AS agar Tidak Menyerang Irak
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan secara virtual dalam opening ceremonu acara 'Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective', di Gedung ANRI, Jakarta, Senin (7/11). Foto: DPP PDIP

Meski demikian, lanjut dia, pada akhirnya Amerika tetap menyerang Irak.

Kisah itu disampaikan Megawati untuk menjelaskan pentingnya ide membangun tata dunia baru yang disampaikan Proklamator RI Soekarno, serta kebutuhan reformasi di PBB.

Megawati mengatakan gerak mewujudkan Tata Dunia Baru yang bebas dari segala bentuk penjajahan, tidak pernah mengenal kata akhir. Satu tahun sebelum Gerakan Nonblok Bung Karno menyampaikan pidato di PBB yang dikenal dengan sebutan To Build The World A New atau Membangun Tata Dunia Baru.

Pidato itu mendapatkan tepuk tangan berdiri dari politikus internasional yang bermakna sebuah penghargaan yang luar biasa. Artinya, apa yang dikatakan Soekarno di dalam pidatonya diterima oleh banyak kalangan di dunia ini.

Tetapi persoalannya, kata Megawati, bagaimana mewujudkan apa yang diminta oleh Bung Karno itu. Bung Karno dengan gamblang mengusulkan restrukturisasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Lalu usul memindahkan Markas PBB ke negara netral, di luar wilayah ketegangan Perang Dingin pada waktu itu. Dan mengusulkan perubahan Piagam PBB dengan memasukkan prinsip-prinsip Pancasila.

Menurut Megawati, kesetaraan antarnegara itu belum terwujud di PBB. Dari satu contoh kecil saja, soal iuran negara ke PBB, yang pernah ditanyakannya langsung ke Sekjen PBB. Dijawab bahwa negara besar praktis memberikan bantuan lebih besar. Dengan begitu, tentunya wewenang negara besar jadi seakan lebih besar.

“Jadi, negara besar, praktis itu yang memberikan bantuan yang lebih besar. Nah, yang lain tentu seperti apa jadinya, seperti tidak ada kesamaan, tidak ada kesetaraan,” kata Megawati.

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menerangkan sebagai presiden memiliki misi membawa semangat Pancasila dan Dasa Sila Bandung hasil KAA.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News