Megawati tak Bisa Tidur jika tak Dekat dengan Ayah

Megawati tak Bisa Tidur jika tak Dekat dengan Ayah
Anak-anak penghuni Ponpes Millinium rutin susu setiap pagi. Saat malam, mereka tidur bersama-sama di satu ruangan. Foto: Akhmad Martin/Jawa Pos

Setelah salat Isya dan Tarawih, kegaduhan itu kembali terjadi. Suara tangisan bayi, tawa terkekeh, teriakan anak-anak yang sedang bermain, semua menghidupkan lingkungan ponpes di lahan 7 ribu meter persegi tersebut. Di deretan bagian timur terdapat ruangan berukuran dua kali dua meter persegi semacam ada paduan suara tangis bayi. Maklum, di ruangan tersebut ada delapan bayi yang berusia di bawah dua tahun.

’’Salah giliran disuapi saja sudah menangis,’’ kata Sumiyati, pengasuh delapan bayi itu, kemudian tertawa. Sambil terus menyuapi, dia juga membagi perhatian kepada tujuh bocah yang lain.

Sekitar pukul 21.00, hampir semua santri Millinium masuk ke kamar masing-masing. Kecapekan, mereka segera memeluk guling masing-masing. Seperti halnya anak-anak lain yang tidur bersama dalam jumlah banyak, dalam setengah jam saja formasi tertib mereka menjadi ’’anarkis’’.

Ada yang terlempar jauh dari kasur, ada yang tidurnya mendadak berbalik. Malah, ada juga yang semula tidur di pinggir mendadak berada di tengah. ’’Ada juga yang memang tidak mau tidur di kasur. Kalau yang begini, dipindahkan ke kasur atau yang ada alasnya pasti balik lagi,’’ kata Sayuti, salah seorang pengasuh di Ponpes Millinium.

Sementara itu, di depan teras Paseban Dzikir Ponpes Millinium, seorang anak perempuan berambut pendek mendekat ke pemilik Ponpes Millinium Muhammad Choiril Sholeh. Meski saat itu Gus Mad –demikian panggilan akrabnya– tengah menerima tamu, anak perempuan itu bergeming. Dia kemudian tidur di karpet dekat dengan Gus Mad.

’’Megawati (nama anak itu, Red) memang tidak bisa tidur kalau tidak dekat dengan Ayah (sebutan anak-anak kepada Gus Mad),’’ ucap Agus Tohir.

Aktivitas Pondok Millinium saat ini memang agak meningkat. Peningkatan aktivitas yang membuat hati anak-anak Millinium bahagia. Sebab, Lebaran sudah dekat. Yang membedakan, mereka senang bukan karena mendapat banyak kue dan baju baru. Tetapi, mereka akan memberikan zakat.

Di Millinium ada tradisi, sehari sebelum Idul Fitri mereka akan berbagi rezeki dengan kaum duafa. ’’Anak-anak akan memberikan zakat kepada kaum tak mampu. Demikian tradisi tahunan kami,’’ terangnya.

KEHIDUPAN berjalan terus di Ponpes Millinium, meski sempat menjadi kontroversi di media sosial.  Jawa Pos bermalam di ponpes itu untuk mendapatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News