Megawati Tak Mau Disalahkan Lepasnya Sipadan-Ligitan
Jumat, 21 Januari 2011 – 06:00 WIB
JAKARTA - Megawati Soekarnoputi rupanya tidak rela bila lepasnya dua pulau, Sipadan dan Ligitan, ke tangan Malaysia sejak Desember 2002, dianggap sebagai kegagalannya yang tengah menjabat presiden. Menurut Ketua Umum DPP PDIP itu, ketika dirinya naik menggantikan Gus Dur yang lengser, kasus tersebut sudah masuk dan berproses di mahkamah internasional.
"Saya disalahkan mengenai kasus Sipadan "Ligitan. Kok saya yang disalahkan. Saya itu terima barang jadi, karena itu sudah masuk mahkamah internasional," kata Megawati saat didaulat memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan -Abdi Negara (STIP -AN), Jalan Kebagusan III, Jakarta Selatan, Kamis (20/1).
Turut hadir Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo dan Ketua STIP-AN Joedomo Setyawan. Lokasi kampus itu tak jauh dari kediaman pribadi Megawati yang berada di Jalan Kebagusan IV. Megawati mengatakan, ada beberapa prinsip yang berlaku di mahkamah internasional. Salah satunya, sengketa yang masuk harus dengan persetujuan pihak-pihak yang bersengketa.
Dan, kalau sudah terdaftar tidak bisa sembarangan ditarik lagi. "Jadi, kalau mau masuk mahkamah internasional harus hati-hati lho," jelas Megawati di hadapan ratusan mahasiswa STIP-AN. Pertarungan yang terjadi di mahkamah internasional, imbuh Megawati, sifatnya adalah bukti melawan bukti.
JAKARTA - Megawati Soekarnoputi rupanya tidak rela bila lepasnya dua pulau, Sipadan dan Ligitan, ke tangan Malaysia sejak Desember 2002, dianggap
BERITA TERKAIT
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Banjir Disertai Longsor di Luwu Sulsel, 14 Warga Meninggal Dunia
- Soal Upacara HUT ke-79 RI di IKN, RK Bilang Fasilitas Penunjang Sudah Selesai Dibangun
- 14 Warga Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Luwu
- Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK: Ternyata Perincian Formasi Belum Beres, Ini Datanya
- 5 Berita Terpopuler: Penting! Info Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK, Jadwalnya Juga Sudah Keluar