Megawati Tegaskan, Pilkada Bukan Memilih Pemimpin Agama
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan kadernya untuk tidak menggunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).
"Memilih pemimpin itu untuk pemerintahan, bukan pemimpin agama," kata Megawati saat pengumuman penetapan nama calon gubernur dan wakil gubernur Bali 2018 di markas DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Sabtu (11/10).
Dia menegaskan, memilih pemimpin harus dengan cara yang wajar dan tidak menggunakan hal yang berbau SARA. Menurut Megawati, menggunakan isu SARA akan merugikan semua masyarakat.
"Lalu apa gunanya per pemilu baik pilkada, legislatif maupun presiden, begitu sudah dibuka lebarnya jalur-jalur demokarasi dengan mengangkat aspirasi rakyat, tapi masih ada hal-hal itu dilakukan," katanya.
Karena itu, Megawati meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu mengawasi jangan sampai terjadi kampanye menggunakan isu SARA.
"Terbayangkan tidak, jika hanya mencari kemenangan yang tidak positif, akhirnya menang, pertanyaan saya apa betul dia bisa memimpin dan memproyeksikan dengan baik," kata putri Bung Karno itu. (boy/jpnn)
Megawati mengatakan, memilih pemimpin harus dengan cara yang wajar dan tidak menggunakan isu yang berbau SARA.
Redaktur & Reporter : Boy
- Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Megawati Kirim Surat Ucapan Dukacita
- Peringati Hari Kartini, Wamendagri Ribka: Perempuan Harus Bangkit dan Bertransformasi
- Kongres PDIP Bakal Diisi Acara Pengukuhan Megawati Sebagai Ketua Umum
- Yasonna Tegaskan Pelaksanaan Kongres VI PDIP Tinggal Menunggu Perintah Ketum
- Tonton Teater Imam Bukhari-Sukarno, Megawati Sampaikan Pesan Penting
- Pertemuan Megawati-Prabowo Bakal Memengaruhi Keputusan Hasil Kongres PDIP?