Mei Ngeri, Bulan Berdarah Sepak Bola Indonesia

Mei Ngeri, Bulan Berdarah Sepak Bola Indonesia
Pemain PS TNI. Foto: dok.JPNN

Saat ini, PT GTS masih menerima laporan dari berbagai pihak. Baik dari versi masing-masing suporter, serta panitia pertandingan dan kepolisian. Dari informasi awal tersebut, kemudian akan dikomparasikan dengan data-data yang didapatkan oleh tim investigasi nanti. 

”Karena kami sejak awal juga sudah membentuk tim security stadium yang terdiri dari orang-orang profesional. Mereka yang kemudian melakukan analisa terkait data dan informasi yang diperoleh oleh tim investigasi,” jelas wanita yang pernah mewakili Indonesia di FIFA Master Program pada 2013 lalu itu. 

Ketua Komdis ISC Asep Edwin menambahkan, ada beberapa pasal yang dilanggar dalam insiden di Gresik. Selain pasal 60, juga pasal 62 dalam kode disiplin ISC. 

”Kami akan mencari pasal paling kuat yang dilanggar dari insiden di Gresik itu. Dari hasil kajian kami sementara, kejadian itu bukan hanya melanggar satu pasal saja, tapi lebih,” kata pria asal Barito, Kalimantan Tengah itu. 

”Kami saat ini sedang mengumpulkan fakta dan berbagai macam informasi dari hasil tim investigasi,” ujarnya. 

Dia menambahkan, ada tingkatan sanksi yang bisa dijatuhkan kepada klub atas pelanggaran keras dalam pertandingan. Selain sanksi pertandingan tanpa penonton hingga bertanding di lokasi netral. Juga, ada denda yang nilainya tergantung tingkat pelanggaran.

Hanya, pria berusia 47 tahun itu belum berani menyimpulkan pasal atau level sanksi seperti apa yang patut dijatuhkan. Masih bergantung kepada hasil investigasi dan rapat komdis pada Kamis (26/5). 

Bisa juga, insiden itu ada yang terkait pidana, maka perlu ada laporan dari mereka yang menjadi korban. 

JAKARTA – Setidaknya ada lima insiden yang terkait dengan sepak bola terjadi pada Mei 2016.  Belum kering tanah di kuburan suporter Persija

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News