Mekarkan Dua Kabupaten di Papua
Rabu, 19 September 2012 – 06:14 WIB

Mekarkan Dua Kabupaten di Papua
JAKARTA - Provinsi Papua dan Papua Barat masih berpeluang untuk menambah daerah otonomi baru (DOB). Sejumlah perwakilan warga Papua kemarin (19/9) mendatangi gedung parlemen untuk mengajukan pembentukan dua DOB baru, yakni Kabupaten Muara Digul dan Kabupaten Admi Korbai. Dalam laporan terhadap komisi II, pembentukan Kabupaten Muara Digul diusulkan karena sejumlah pertimbangan strategis. Muara Digul merupakan daerah transit dan penghubung antarkabupaten. Tercatat, wilayah Boven Digoel, Asmat, dan Yahukimo juga melewati Muara Digul. "Daerah itu merupakan daerah penyangga yang berpotensi untuk cadangan bahan baku," ujar Stevanus.
Pembentukan dua kabupaten baru tersebut berdasar usul pemecahan Kabupatan Mappi sebagai induk. Bupati Mappi Stevanus Kaisma bersama sejumlah tokoh dan elemen masyarakat Papua kemarin diterima oleh Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo dan anggota Komisi II DPR dari Papua Agustina Basik Basik. Sejumlah masyarakat Kabupaten Mappi kemarin mengenakan pakaian adat koteka saat melakukan audiensi.
Stevanus mengatakan, pembentukan dua kabupaten tersebut berdasar aspirasi masyarakat suku Auyu, suku Korowari, dan suku Kombai di selatan Papua. Ketiganya menginginkan pembentukan dua kabupaten baru dalam usul DOB kepada Komisi II DPR. "Calon Kabupaten Digul di Bade dan calon Kabupaten Admi Korbai di Senggo," ujar Stevanus.
Baca Juga:
JAKARTA - Provinsi Papua dan Papua Barat masih berpeluang untuk menambah daerah otonomi baru (DOB). Sejumlah perwakilan warga Papua kemarin (19/9)
BERITA TERKAIT
- WN Yordania Hanyut Saat Berenang di Pantai Batu Belig Bali, Tim SAR Bergerak
- 183 CPNS Kota Bengkulu Terima SK, Wali Kota Dedy Berpesan Begini
- Cari 2 Korban Kapal Feri Tenggelam, Tim SAR Kerahkan Teknologi Bawah Air
- Berawal dari Tangis Anak Kecil, Warga Koja Heboh pada Senin Malam
- Prostitusi di Aceh: Mbak ISK Sudah di Kamar, yang Pesan Ternyata Polisi
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan