Melihat Cara Kerja Laboratorium KNKT Selidiki Kasus Pesawat Jatuh

Paling Penting Pembicaraan Lima Menit Terakhir

Melihat Cara Kerja Laboratorium KNKT Selidiki Kasus Pesawat Jatuh
Nugroho Budi, peneliti KNKT saat menunjukkan laboratoriumnya, Kamis (17/5). Di ruangan tersebut CVR dan FDR dibaca dan dianalisa. Foto: Dhimas Ginanjar/Jawa Pos
   

Setelah menjelaskan apa itu black box dan cara kerjanya di ruang rapat, Nugroho dengan antusias mengajak masuk ke laboratorium tempat timnya menghabiskan waktu untuk menyelidiki kecelakaan pesawat atau alat transportasi lain yang membutuhkan uji laboratorium.  "Wis eruh kandangku kan saiki (sudah tahu kantorku kan sekarang)?" ujar arek Malang itu.

   

Laboratorium di lantai 3 gedung bekas markas Basarnas (Badan SAR Nasional) tersebut tidak terlalu besar. Luasnya hanya sekitar 7 meter x 7 meter yang disekat menjadi dua bagian. Ruang tersebut sebenarnya sangat tertutup untuk umum.

Namun, setelah mendapat izin dari Ketua KNKT Tatang Kurniadi, awak media diperbolehkan masuk dan mengetahui detail kerjanya. Hanya, selama berada di ruang itu, pengunjung, termasuk wartawan, dilarang memotret. "Ayo tanya sepuasnya, mumpung ada di sini," imbuh Nugroho.

   

Berbagai perangkat elektronik memenuhi hampir setiap sudut ruang. Semua tertata rapi. Perangkat yang terletak di sekat pertama, terang Nugroho, digunakan untuk men-download isi black box. Isinya berupa tiga komputer dengan kapasitas hard disk besar yang sudah tersambung ke downloader.

Kasus pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hancur setelah menabrak tebing Gunung Salak menyibukkan para investigator KNKT. Mereka harus bekerja keras

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News