'Melihat Filipina,dengan Ekonomi Terkuat di ASEAN, Berhasil Berantas Korupsi'

Oleh: Karim Raslan

'Melihat Filipina,dengan Ekonomi Terkuat di ASEAN, Berhasil Berantas Korupsi'
Interview Eksklusif dengan Presiden Filipina, Benigno Aquino III. Foto: Istimewa

Banyak orang mengatakan APEC sudah tidak relevan lagi. Bagi Anda mengapa APEC masih dianggap penting?
APEC itu unik, karena kita memiliki hak untuk berdiskusi secara terbuka dan bebas tanpa perlu merasa terikat dengan kesepakatan-kesepakatan. Kita bisa mengeksplorasi pendekatan yang berbeda pada persoalan-persoalan umum.

Bagaimana Anda melihat Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan terwujud pada akhir tahun ini? Apakah ini sesuatu yang Anda pandang dengan sedikit keraguan atau kesempatan besar dalam hal persaingan global?
Saya adalah orang yang sangat percaya bahwa tidak boleh ada perekonomian yang stagnan, dan sepatutnya berharap ada pertumbuhan. Ekonomi yang stagnan tidak bisa terus dipertahankan karena inefesiensi. Mengusahakan pertumbuhan adalah upaya persaingan sehat di dalam perekonomian dunia. Kalau tidak, maka akan menjauhkan diri dari potensi kesejahteraan dan akan berakibat buruk bagi rakyat.

Anda sudah mencoba untuk mengurangi jumlah warga Filipina yang bekerja di luar negeri. Berapa banyak yang telah Anda capai?
Dulu ada sekitar 10 juta pekerja Filipina di luar negeri. Tetapi catatan resmi terakhir adalah sekitar 9,5 juta. Angka terbaru saat ini adalah 9,1 juta. Sekarang, kami memiliki tingkat pengangguran terendah sekitar 6,8%, belum lagi ditambah 800.000 pencari kerja baru. Jadi meskipun jumlah pencari kerja di luar negeri menyusut sekitar 400.000, lalu ditambah 800.000 pencari kerja (dan ini, bagi kami) masih memperlihatkan level pengangguran yang rendah.

Orang-orang Filipina sangat berorientasi membangun keluarga. Bisa saja keinginan utama mereka mencari pekerjaan di luar negeri agar dapat pekerjaan yang layak, tetapi berada di tengah-tengah keluarga sekaligus dapat bekerja dengan baik adalah hal yang kami dengungkan kepada mereka.
Mengirim pekerja-pekerja ke luar negeri bukan agenda pembangunan negara ini. Kami ingin, bekerja di luar negeri hanyalah opsi terakhir, bukan alasan pemenuhan kebutuhan yang layak. Untuk itu, saya berpikir untuk terus mengurangi jumlah pekerja luar negeri. Sehingga tercipta kondisi bahwa kami memiliki daya tarik bagi pekerja kami di dalam negeri.

Bapak Presiden, sekarang mari kita beralih pada topik korupsi. Saya ingin bertanya tentang "Daang Matuwid" (Jalan Lurus), apa artinya ungkapan ini bagi Anda? Bagaimana Anda menjalankannya?
Ada kalimat bijak dari Bahasa Tagalog berbunyi "kung walang korup, walang mahirap" yang berarti "Jika kamu menghilangkan korupsi, kamu akan menghapus kemiskinan"

Korupsi terjadi karena kebiasaan mentolerir celah korupsi kecil. Lambat laun celah korupsi besar juga ditoleransi, hingga pada tahap celah besar dan kecil korupsi ditoleransi secara bersama-sama menjadi 100% budaya korupsi. Mengapa demikian? Padahal seharusnya dana daerah, dana negara adalah untuk kemanfaatan publik.

Kami tidak akan mentolerir situasi di mana kroni-kroni memonopoli pusat kekuasaan yang hanya menghasilkan inefisiensi. Lebih lagi, akan menjauhkan kami dari pencapaian yang sudah diraih saat ini. Kekhawatiran kami pada korupsi adalah kenyataan bahwa kami pernah tidak tumbuh, kami benar-benar stagnan. Jadi saya mencoba untuk memberitahu seluruh komponen pada pemerintahan saya untuk terus berkompetisi dan bekerja nyata menghasilkan efisiensi, serta mendominasi pasar masing-masing.

Ketika saya membuat keputusan yang sangat kontroversial, saya berpikir bahwa orang-orang di belakang saya memberi saya keberanian untuk melakukan hal-hal baik.

DENGAN total populasi lebih dari 105 juta jiwa, Filipina menjadi negara terluas kedua di ASEAN. Hebatnya, Filipina yang menjadi tetangga dekat Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News