Melihat Pembangunan Ibu Kota Nusantara di Tengah Kemungkinan Resesi Global dan Tahun Politik

Melihat Pembangunan Ibu Kota Nusantara di Tengah Kemungkinan Resesi Global dan Tahun Politik
Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara nantinya bila semua sudah selesai. (Foto: IKN)

"Sebanyak 22 tower untuk akomodasi pekerja akan dibangun, dan sekarang 16 tower sudah diselesaikan"

Bagaimana dengan pembiayaannya?

Lembaga Otorita IKN mengakui jika pernah meminta bantuan untuk pembiayaan pembangunan ke instansi lain seperti Lembaga Pengelola Investasi untuk mencari investor. 

Bulan Oktober lalu, media di Indonesia melaporkan jika Presiden Joko Widodo akan mengundang langsung calon investor untuk membiayai IKN.

Di situs resmi IKN, disebutkan Uni Emirat Arab pernah siap menggelontorkan hingga Rp142 triliun untuk ibu kota baru, namun hingga kini belum diketahui kelanjutannya.

Sementara konglomerat SoftBank, asal Jepang yang sebelumnya pernah tertarik terlibat dalam pembiayaan, mengumumkan tidak akan mendanai proyek tersebut. 

Padahal menurut laporan Bloomberg, Masayoshi Son salah satu dari anak dari pendiri SoftBank pernah bergabung dengan komite IKN bersama dengan Pangeran Mohammed Bon Zayed dari Abu Dhabi dan mantan perdana menteri Inggris Tony Blair. 

Menurut Bambang tahap awal pembangunan IKN memang masih akan didanai oleh APBN namun pihaknya sekarang ini terus aktif berbicara dengan para investor lokal maupun asing yang berminat untuk terlibat.

"Secara keseluruhan, sejauh ini sudah ada sekitar 100 investor yang menunjukkan minat, dari itu sekitar 60 memberikan surat permohonan bahwa mereka berminat dan sekarang kami berbicara serius dengan 25 di antara mereka."

Bambang mengatakan IKN sudah melakukan beberapa program lain seperti usaha penanaman pohon kembali sebagian kawasan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News