Memajukan Budaya Daerah lewat Festival Lahar Polo Pendem di Desa Kandangan Lumajang

Memajukan Budaya Daerah lewat Festival Lahar Polo Pendem di Desa Kandangan Lumajang
Festival Lahar Polo Pendem di Desa Kandangan, Kabupaten Lumajang, Jatim. Foto: source for JPNN

Festival Lahar Polo pendem ini adalah salah satu bentuk dari dari komitmen Desa Kandangan dalam hal ketahanan pangan. 

Ketahanan pangan merupakan unsur penting untuk memobilisasi segenap pemikiran, ide dan gagasan pemajuan kebudayaan desa untuk menjawab masalah global krisis pangan.

Mewujudkan sistem pangan lokal yang antisipatif bisa dilakukan dengan mengembangkan keanekaragaman makanan lokal tidak hanya padi.

Masih ada pangan alternatif seperti sagu, jagung, singkong, talas, ubi jalar dan lain-lain. 

Pangan lokal memiliki peran dalam memperkuat daya tahan produksi pangan nasional. Secara alamiah pangan lokal sudah beradaptasi dengan karakteristik sumber daya alam dan sosial budaya Masyarakat di desa.

Mengingat desa adalah jantung Kebudayaan Indonesia, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah memprakarsai program Pemajuan Kebudayaan Desa sejak tahun 2021 hingga saat ini.

Di tahun ketiga ini, Program Pemajuan kebudayaan Desa difokuskan pada tahap pemanfaatan potensi desa yang erat kaitannya dengan ketahanan pangan.

Di wilayah tapal kuda Jawa Timur, fasilitasi diberikan kepada desa-desa yang memiliki komitmen dalam hal ketahanan pangan yaitu Desa Kandangan di Kabupaten Lumajang, Desa Klungkung di Kabupaten Jember, Desa Bugemen di Kabupeten Situbondo, dan Desa Kemiren di Kabupaten Banyuwangi.

Festival Lahar Polo pendem ini adalah salah satu bentuk dari dari komitmen Desa Kandangan dalam hal ketahanan pangan sekaligus memajukan kebudayaan daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News