Memajukan Budaya Daerah lewat Festival Lahar Polo Pendem di Desa Kandangan Lumajang
jpnn.com, LUMAJANG - Festival Lahar Polo Pendem diselenggarakan pada 14-15 November 2023 di Desa Kandangan, Kabupaten Lumajang, Jatim.
Festival itu merupakan bagian dari Program Pemajuan Kebudayaan Desa dan rangkaian even Galang Gerak Budaya Tapal Kuda.
Kegiatan ini diisi dengan workshop pengolahan polo pendem sebagai makanan alternatif pengganti beras, pertunjukan seni, pasar jajanan tradisional, dan arak-arakan jolen.
Jolen akronim dari "Ojo Kelalen", adalah bentuk gunungan atau tumpeng besar yang diarak oleh warga desa.
Kegiatan ini melibatkan peran serta generasi muda dan seluruh masyarakat desa yang terdiri dari siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa, pegiat budaya desa, ibu-ibu PKK, pengusaha, petani, dan warga masyarakat antar desa.
Istilah Polo pendem ini diambil dari bahasa Jawa yang maknanya adalah tumbuhan yang memiliki buah di dalam tanah (terpendam/pendem) atau disebut juga umbi-umbian seperti : singkong, ketela rambat, talas, kacang tanah, dan masih banyak jenis lainnya.
Tema Polo pendem ini diambil dengan tujuan agar masyarakat luas mengetahui banyaknya tanaman selain padi yang tumbuh di desa – desa di wilayah Lumajang sebagai bahan pengganti beras dan makanan olahan yang bernilai ekonomis tinggi.
Tema ini juga ditujukan untuk mengenalkan kepada generasi muda dan pelajar masa kini agar mengetahui tentang keragaman manfaat tanaman yang ada di masing-masing desa.
Festival Lahar Polo pendem ini adalah salah satu bentuk dari dari komitmen Desa Kandangan dalam hal ketahanan pangan sekaligus memajukan kebudayaan daerah.
- Mangkunegara X Bersama Dirjen Kebudayaan Rayakan Hari Tari Dunia
- Hendropriyono Bangun Keraton Majapahit Jakarta, Bamsoet: Sangat Dibutuhkan Generasi Muda
- Hilmar Farid Sebut Kualitas Film Nasional Makin Meningkat
- Kebudayaan Perlu Mendapat Perhatian Khusus di Luar Bayang-bayang Pendidikan yang Dominan
- Kementerian Kebudayaan Dinilai Penting untuk Menangani Kekayaan Budaya Indonesia
- Pelaku Seni Berharap Dana Abadi Kebudayaan Dipertahankan