Memaknai Kitab Kuning ke Dalam Bahasa Jawa dengan Laptop Pinjaman

Memaknai Kitab Kuning ke Dalam Bahasa Jawa dengan Laptop Pinjaman
SALING MENGUATKAN: Abdul Manaf Bersama Istri, Sri Wahyuni, di ruang tamu rumahnya di Margoyoso, Kalinyamatan, Jepara, Minggu (12/6). FOTO: BAYU PUTRA/JAWA POS

Juga, Kasfudz Dzunun, Jamiul Ushul Fil Auliya, sampai Jauhar Ma’ani yang merupakan manakib Syekh Abdul Qadir Jailani karya Syekh Jauhari Umar. Saat ini dia sedang menggarap Risalah Al Ghazali. ’’Belum selesai,’’ katanya. 

Seluruh kitab itu dia jamah dalam tempo sebelas tahun. Jelas bukan waktu yang singkat. Ditambah lagi, memaknai kitab klasik tidak bisa sembarangan dilakukan. Perlu pemahaman bahasa yang baik. Apalagi, Manaf menerjemahkan kitab tersebut ke dalam bahasa Jawa.

Selama sebelas tahun itu pula, pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah, tersebut mengikuti perkembangan aplikasi Corel Draw dan meng-upgrade sesuai kebutuhan. Saat ini dia menggunakan Corel Draw versi 14 yang dijalankan dalam program Windows XP. 

Perkenalannya dengan Corel Draw dimulai sekitar 2000. Kala itu sang istri, Sri Wahyuni, terbaring sakit. Sembari merawat sang belahan jiwa, ayah satu anak itu mulai mengisi waktu dengan memaknai kitab. 

Namun, ketika itu dia masih melakukannya secara manual. Dengan tulisan tangan. Di saat yang sama, dia juga aktif dalam kegiatan pengajian rutin menelaah kitab klasik. Hasil pemaknaan yang dilakukannya pun dibagikan kepada para jamaah. 

Dari sanalah ada jamaah yang kemudian memberikan saran. ’’Mbah, menika lek ngangge tulisan tangan kesuwen (Kek, kalau pakai tulisan tangan terlalu lama, Red),’’ tuturnya menirukan jamaah tersebut.

Manaf pun disarankan memindai tulisan di kitab sebelum memaknainya. Jadi, dia tidak perlu menulis ulang. Manaf juga ditawari untuk kursus komputer dengan biaya Rp 350 ribu. 

Namun, pria yang di KTP-nya tertulis kelahiran 63 tahun lalu itu menolak tawaran tersebut dengan halus. Sebab, yang diajarkan adalah menggunakan aplikasi huruf Latin. Padahal, Manaf perlu belajar aplikasi berbahasa Arab. 

ABDUL Manaf menghela napas. Pendek saja sebenarnya. Tapi, terlihat jelas guratan kekecewaan di wajah keriputnya. Matanya menerawang, tanpa mengeluarkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News