Membaca Arah Isu Munaslub Partai Golkar

Oleh Yorrys Raweyai - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Munas Ancol 2015-2016/Ketua Korbid Polhukam DPP Partai Golkar 2016-2017

Membaca Arah Isu Munaslub Partai Golkar
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Munas Ancol 2015-2016/Ketua Korbid Polhukam DPP Partai Golkar 2016-2017 Yorrys Raweyai. Foto: Dokumentasi pribadi

Mungkinkah dalam suasana yang sama, hasil rekapitulasi KPU 2024 akan menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan survei di atas?

Konsolidasi Semu?

?Sejak terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar pada Munaslub Partai Golkar 2017 dan Munas Partai Golkar 2019, Airlangga Hartarto telah menakhodai partai tersebut selama 2 (dua) periode.

Sejak tahun 2019, tampak berbagai perkembangan dan kemajuan signifikan yang dicapai.

Meski tidak sepenuhnya mampu menyudahi tren penurunan perolehan suara pada 2019, namun disadari bahwa persoalan internal kepartaian tidak sepenuhnya layak disematkan kepadanya.

?Kegagalan Partai Golkar dalam mengusung calon presiden akibat ketidakcukupan suara di parlemen, serta ketidakmampuan figur internal partai tersebut untuk dilirik sebagai calon wakil presiden begitu berbekas pada momen Pilpres 2014.

Sebagai figur pucuk pimpinan baru, Airlangga berusaha semaksimal mungkin untuk menahbiskan dirinya.

Sebagaimana halnya para pendahulunya, Airlangga didapuk sebagai sebagai Calon Presiden dari partai beringin dalam Munas 2019 yang menjadikannya Ketua Umum.

Politikus Golkar Yorrys Raweyai mengatakan isu tentang Munaslub di internal Partai Golkar kiranya merupakan isu yang lazim dan lumrah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News