Membaca Mesir, Melirik Cina

Membaca Mesir, Melirik Cina
Membaca Mesir, Melirik Cina
Berbeda dengan Jakarta, semenjak demonstrasi besar mahasiswa pada 12 Mei 1998, sepuluh hari kemudian, Soeharto lengser.  

Tapi harus dicatat bahwa kesalahan Mubarak dan Soeharto sama. Keduanya tidak tahu kapan harus turun dari singgasana sampai badai reformasi berembus kencang dan memorak-morandakan rezim yang berkuasa sekitar 30-an tahun itu.

Rezim Mubarak juga penuh kolusi korupsi dan nepotisme, yang hingga kini pun belum steril dari Indoneia, justru setelah 13 tahun Soeharto lengser. Tikai politik juga tak putus sejak era Habibie, Gus Dur, Megawati hingga SBY di awal Tahun Kelinci ini.

Saya masygul menonton “perang” antara KPK dan DPR, semoga hanya topan dalam gelas. Tapi seteru dan sekutu politik dalam  kasus Mafia Pajak dan Bank Century bagai api dalam sekam. Mungkin kian merah membara menjelang Pemilu 2014.

KAIRO dalam tayangan televisi masa kini mirip dengan suasana Jakarta 1998. Puluhan ribu demonstran di Tahrir Square menjerit-jerit menggugat rezim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News