Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90

Membangun Karakter Pemuda di Era Milenial

Membangun Karakter Pemuda di Era Milenial
Sekretaris Jenderal Jaringan Pengembangan Pemuda dan Olahraga (Jarbangpora) Iwan Setiawan Arifin Manasa. Foto: Dokpri for JPNN.com

Eratnya ikatan kaum muda karena semangat Bhinneka Tunggal Ika harus dibarengi dengan kecerdasan, kemahiran, dan kearifan. Hanya dengan itu bangsa Indonesia dapat mencapai kemajuan dan martabat sebagai bangsa yang berpengaruh di dunia. Setiap kali dihadapkan pada potensi perpecahan, segeralah temukan titik-titik rekat sampai semua utuh kembali.

Untuk kelompok usia pemuda, mereka yang berada dalam rentang usia 16-30 tahun, sebagian pasti sedang mengumpulkan pengetahuan dan ketrampilan di sekolah, kampus atau tempat-tempat pendidikan lain. Mereka terus belajar sampai jenjang tertinggi. Namun, ada sebagian lain yang sudah harus bergelut mencari penghidupan. Padahal, saudara-saudara kita ini masih terbatas bekalnya untuk bekerja.

Siapa pun mereka, 20 tahun mendatang mereka adalah pengelola negeri ini. Saat itu dunia menghadapi persoalan luar biasa karena beban dan tekanan populasi manusia yang semakin besar. Ruang hidup, air, pangan, dan energi adalah isu-isu pokok yang harus dikelola agar kebutuhan itu dapat dipenuhi, sementara lingkungan hidup dapat terus terpelihara.

Kelangkaan sumber-sumber daya tersebut sangat potensial menjadi sumber konflik besar. Pemuda Indonesia memerlukan segenap upaya dari kita bersama agar kelak, ketika tiba saatnya memimpin, mereka sudah benar-benar siap menghadapi persoalan dalam mengelola Indonesia.

***

Persoalan mendesak ini harus kita tentukan jalannya dengan segera. Baik oleh Pemerintah, DPR, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat luas. Pada titik ini, tidak ada pesan moral yang lebih bijak, selain mengajak semua pihak untuk menggunakan pola dan pendekatan arus-utama kepemudaan dalam setiap upaya pembangunan.

Target kita, sebanyak mungkin pemuda mampu memiliki produktivitas tinggi dan kompetitif. Terutama bagi mereka yang sudah harus mencari penghidupan. Mereka memiliki kelebihan untuk dapat bersaing, di pasar domestik maupun internasional.

Seluruh rangkaian ini dimaksudkan untuk memicu para pemuda, generasi milenial, agar terlibat, berpikir, dan peduli pada komunitas di sekitarnya. Juga pada bangsanya. Memicu pula aktivitas-aktivitas yang digagas dan dilakukan sendiri oleh anak-anak muda. Kita berharap, cerita-cerita kepeloporan pemuda akan semakin banyak dan semakin mudah ditemui, serta bergulir cepat di antara kaum muda sendiri.

Peringatan Sumpah Pemuda memberi kesempatan pada kita untuk mereguk energi positif dan ide perjuangan dalam kerangka memajukan bangsa dan menggerakkan negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News