Memprihatinkan, Sejumlah Sekolah Masih Berlantai Tanah di Kampar

Memprihatinkan, Sejumlah Sekolah Masih Berlantai Tanah di Kampar
Seorang guru sedang mengajar murid-muridnya di sebuah kelas yang terlihat rusak di sebuah sekolah di Riau. Foto: ILUSTRASI/ISTIMEWA

jpnn.com, BANGKINANG - Anggota DPRD Kampar, Hanafiah mengatakan, di Kabupaten Kampar masih banyak sekolah yang kondisi bangunannya memprihatinkan.

Menurut Hanafiah sekolah dasar yang terletak di pelosok, masih kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Kampar.

"Sekolah yang sudah memenuhi syarat, baik infrastrukturnya, maupun tenaga pendidiknya, kebanyakan hanya di wilayah perkotaan. Sedangkan sekolah yang di pinggiran kabupaten, masih jauh dari kata standar. Belum memadai sedikitpun," kata Hanafiah seperti dilansir Riau Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Seperti di kawasan Kecamatan Tapung. Dari catatannya, ada beberapa sekolah yang belum layak. Terutama dari segi bangunan. Bahkan, ada sekolah yang dibangun oleh swadaya masyarakat.

"Contohnya seperti SDN 026 Desa Danau Lancang di Kecamatan Tapung Hulu. Kemudian SDN 031, SDN 032 dan SDN 030. Di sini, masih ada bangunan sekolah yang atapnya daun. Dindingnya kayu. Bahkan, siswa belajar dengan lantai tanah," kata politisi PDI Perjuangan ini.

Di SDN 026 ini lanjutnya, memang sudah ada dibangunan 6 ruangan belajar di tahun 2003. Namun, ruangan itu belum bisa menampung murid yang ada. Oleh karena itu, wali murid mengambil inisiatif untuk membangun ruang belajar semi permanen.

"Dari pada anak putus sekolah, maka bangunan sekolah dibangun swadaya masyarakat. Kalau sekolah di tempat lain, jalannya terlalu jauh," sebutnya.

Tak hanya di sana katanya, sekolah-sekolah lainnya yang ada di pelosok Kampar, juga masih memprihatinkan. Seperti di Kecamatan Kampar Kiri dan kecamatan lainnya yang jauh dari pusat pemerintahan.

Anggota DPRD Kampar, Hanafiah mengatakan, di Kabupaten Kampar masih banyak sekolah yang kondisi bangunannya memprihatinkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News