Menag Fachrul Razi Sering Pantau Pihak yang Salah Tafsir Ajaran Islam

Menag Fachrul Razi Sering Pantau Pihak yang Salah Tafsir Ajaran Islam
Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi  resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi menteri agama di Kabinet Indonesia Maju.

Kini setelah menjadi menteri agama, Fachrul mulai bicara tentang radikalisme usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10).

Urusan radikalisme, tuturnya, menjadi salah satu penugasan dari Presiden Jokowi, selain urusan haji dan lainnya.

Wakil Panglima TNI 1999—2000, itu mengatakan, radikalisme bukan ajaran Islam. Sebab, Islam ditegaskan Fachrul, merupakan agama yang Rahmatan Lil 'Alamin, rahmat bagi alam semesta.

"Sehingga kalau tidak rahmat pasti ada yang salah dalam menafsirkan Islam," kata pria kelahiran Banda Aceh, 72 tahun silam.

Sebagai orang yang suka membaca buku agama, Fachrul mengaku sering mengamati bagaimana agama yang mayoritas dianut bangsa Indonesia, diamalkan.

"Saya melihat betul-betul kalau sampai ada penafsiran pelaksanaan Islam yang radikal, kira-kira, pasti menafsirkan agamanya itu salah. Sudah jelas kok Islam Rahmatan Lil 'Alamin, kok bisa mengajak musuhan apalagi sampai mengajak membunuh banyak manusia pasti ada yang salah," tuturnya.

Sebagai menag, Fachrul Razi memang ditugasi Jokowi mengurusi masalah radikalisme. Nah, pria yang juga dikenal sebagai Ketua Tim Bravo 5, kelompok sukarelawan Jokowi - Ma'ruf tersebut, menduga suami Iriana punya pertimbangan sendiri memilihnya jadi pengganti Lukman Hakim Saifuddin.

Menteri Agama Fachrul Razi ditugasi Presiden Jokowi untuk mengurus masalah radikalisme di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News