Menag Lukman: Jangan Lupakan DNA Kita

Menag Lukman: Jangan Lupakan DNA Kita
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Foto: dok/JPNN.com

Tapi menag berharap, PTKIN tidak hanya mengejar peminat, tapi juga memastikan bahwa yang diterima adalah produk-produk terbaik.

“PTKIN harus proaktif turun ke pesantren, sekolah, madrasah. Jangan sampai kehilangan mutiara-mutiara bagus dari situ,” pesannya.

Meski demikian, Lukman menyebut pihaknya tengah mempertimbangkan fenomena semangatnya PTKIN-PTKI se-Indonesia untuk membuka jurusan dan prodi umum. Terutama Fakultas Kedokteran. “Sedang kami pertimbangkan manfaat dan mudhorotnya,” pungkas Lukman.

Ketua panitia nasional SPAN PTKIN Prof Musafir Pababbari mengungkapkan bahwa pihaknya optimistis bisa memenuhi target dari menag.

Tahun lalu panitia nasional hanya menargetkan penerimaan 135 ribu. Namun terealisasi 157 ribu mahasiswa baru. “InsyaAllah kami mampu,” katanya.

Saat ini, strategi sosialisasi sudah diperkuat dengan membentuk gugus-gugus di tingkat PTKIN selurun indonesia.

Musafir menyebut memang ada tren bahwa siswa dari sekolah umum (SMA/SMK) malah lebih banyak dibandingkan peminat dari sekolah keagamaan (madrasah, pesantren). “Hampir 60 persen sekolah umum,” katanya.

Sementara, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Jurusan Ekonomi dan Perbankan Syariah masih menjadi yang paling diminati.

Menag Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, saat ini banyak PTKIN berlomba mendirikan prodi umum yang lebih menjanjikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News