Menaikkan Cukai dan Pajak Dinilai Opsi tak Bijak
Kamis, 04 September 2014 – 09:19 WIB
"Kamu harus lihat, kamu baca sendiri APBN 2015. Posturnya akan kelihatan, berapa untuk bayar subsidi, berapa untuk bayar utang. Kan kelihatan. Juga anggaran yang mengikat, yang tidak bisa diubah. Untuk pendidikan kan 20 persen, itu tidak bisa diubah. Itu amanat undang-undang," kata JK.
Menurut JK, subsidi BBM selama ini benar-benar sungguh tidak tepat. Bukan hanya karena jumlahnya yang begitu besar atau hampir Rp 200 triliun pada 2014 dan juga yang menikmati bukan rakyat yang tak mampu, tapi juga karena sifatnya yang konsumtif. "Pemerintah seharusnya memberikan subsidi untuk hal-hal yang produktif, bukan konsumtif seperti BBM," tegasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi mengatakan tidak ada opsi lain bagi pemerintah selain sesegera
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- NavaPark BSD & Bank Mandiri Kerja Sama Tawarkan KPR Hijau
- Kementerian ESDM Tanggapi Pernyataan Mendag Soal Pengurangan Isi Tabung Gas 3 Kg
- HUT ke-63 bank bjb, Bukti Komitmen Pelayanan Perbankan Terbaik dan Inovasi
- Pemprov Sumsel Berkolaborasi dengan OJK Gelar Harvesting Gernas BBI-BBWI 2024
- Kabar Baik dari Menko Airlangga, CNGR Advanced Material dari China Sepakat Kerja Sama R&D dengan UGM
- Kementerian BUMN Apresiasi Kolaborasi SIG & Astra dalam Meningkatkan TKDN Sparepart Berbasis Binaan UKM