Menanti Konsistensi Pemerintah Tekan Impor
Akan tetapi, ego sektoral masing-masing kementerian/lembaga masih saja ditemukan dalam pengelolaan masalah tersebut.
Masih ingat polemik impor garam industri awal tahun ini? Para menteri, mulai Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, tampak berselisih paham di media.
Masing-masing bersikukuh memiliki pendapat yang paling benar walau akhirnya ada jalan keluar dari Kemenko Perekonomian.
Ke depan, persoalan serupa, bukan tidak mungkin kembali muncul. Apalagi masalah yang berhubungan dengan impor teramat sensitif.
Oleh karena itu, masing-masing pihak, termasuk pihak swasta, harus legawa dan menekan ego.
Ikhtiar pemerintah memangkas beragam aturan yang menghambat akan terasa percuma bila tidak diikuti kesahajaan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Sejatinya, masih ada sejumlah langkah yang dapat ditempuh demi menekan impor. Intinya, semua merupakan bagian dari perubahan menuju Indonesia yang berdikari dalam ekonomi.
Suatu janji pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang tegas tertera sejak empat tahun lalu. (*)
Gejolak perekonomian dalam negeri belakangan masih diwarnai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Edukasi Ketentuan Impor ke Para Pegiat Akademik
- Optimistis, Sri Mulyani Bilang Begini soal Perekonomian Nasional
- Bea Cukai Tanjung Perak Musnahkan 108,1 Ton Tepung yang Tidak Lolos Syarat Impor
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara Lain