Menanti Sssstttt...

Oleh Dahlan Iskan

Menanti Sssstttt...
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Siapa tahu kalau Vent-I segera lolos uji dan dan diproduksi bisa membantu mengurangi angka kematian itu...

Tim Vent-I pun punya keinginan yang sama. Dokter yang terlibat dalam pengembangan Vent-I pun ingin segera memakai alat ini.

Kebutuhan di lapangan sudah sangat mendesak, tetapi karena alat ini menyangkut nyawa manusia, keadaan sedarurat apa pun tidak dapat dijadikan alasan untuk mem-bypass prosedur uji. Proses uji harus dilakukan dengan tertib, agar tidak menimbulkan masalah yang tidak perlu.

Menyaksikan proses uji di BPFK (di Jakarta) kemarin membuat tim Vent-I deg-degan. Karena status PSBB, hanya 2 orang anggota tim yang ikut proses uji.

Anggota yang lain hanya bisa mengikuti proses itu dari Bandung. Secara remote. Lewat aplikasi virtual meeting. Tidak semua dialog di proses uji itu dapat diikuti dengan jelas. Itu semakin membuat anggota tim deg-degan. Akankah Vent-I lolos uji?

Syukur alhamdulillah hasil uji kemarin berhasil dengan cukup baik. Terima kasih. Terutama kepada tim BPFK yang telah melakukan proses uji dengan baik itu.

Di bidang fungsi ventilator CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) berjalan dengan baik. Semua parameter menghasilkan angka yang konsisten. Sesuai dengan spesifikasi desain.

Demikian juga laju aliran udara, laju aliran oksigen, laju aliran campuran, tekanan campuran dan kadar oksigen. Semuanya terukur secara konsisten sesuai dengan desain.

Kini giliran saya yang deg-degan. Indonesia belum pernah memproduksi ventilator. Ventilator yang ada di rumah sakit kita semuanya impor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News