Menanti Tindak Lanjut Rekomendasi Penghapusan Premium

Menanti Tindak Lanjut Rekomendasi Penghapusan Premium
Dispenser bahan bakar minyak di SPBU yang menyediakan Pertalite, Pertamax dan Premium. Foto: dokumen JPNN.Com

Fahmy yakin penghapusan premium tidak akan berdampak terhadap aspek sosial ekonomi. Hasil kajian Reformasi Tata Kelola Migas sebelum memberikan rekomendasi juga menyatakan penghapusan premium tidak akan berpengaruh terhadap masalah sosial ekonomi.

Sebab, penghapusan BBM RON 88 tersebut tidak akan memengaruhi tingkat inflasi.

Hal ini berbeda, jika yang dihapus adalah solar, yang memang banyak dipergunakan untuk transportasi dan nelayan. “Jadi, penghapusan premium sama sekali tidak masalah. Apalagi, sekarang Pertamina sudah mengeluarkan Pertalite,” kata Fahmy.

Sebelumnya, Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi Nasional (Hiswana Migas) wilayah DKI Jakarta, Jabar, Banten Juan Tarigan mengatakan akan tunduk pada keputusan pemerintah jika nantinya premium dihapus total. “Kami oke saja karena murni bisnis," kata Juan.

Namun sejauh ini, Juan mengaku belum ada sinyal, baik dari pemerintah maupun Pertamina untuk mengurangi dan menghapus Premium. (boy/jpnn)


Mantan anggota Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Fahmy Radhi mengingatkan pemerintah bahwa pada 2015 mereka pernah merekomendasikan penghapusan


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News