Menara Gereja

Oleh Dahlan Iskan

Menara Gereja
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Nixen, terima kasih ya. Cukup. Apakah Anda punya foto waktu kebaktian di rumah?

Nixen: Mohon maaf pak, tidak sempat foto karena semua fokus ibadah.

Istri saya sudah memanggil untuk kali kedua. Pada malam nisfu Syakban seperti tadi malam kami punya kebiasaan: yasinan. Kali ini hanya saya, istri, Sahidin, dan Pak Man.

Di kampung istri saya, Samarinda, malam nisfu Syakban itu meriah sekali. Dulu. Pertanda 15 hari lagi mulai puasa Ramadan.

Sepanjang pinggir jalan menyala-nyala obor berderet. Bukan obor biasa. Itulah obor dari kayu damar. Yang ditancapkan di sepanjang pinggir jalan. Setinggi satu meter.

Nyala obor itu menghidupkan suasana kota --karena listrik masih langka saat itu.

Kini tidak ada lagi kayu damar. Hutan sudah dibabat habis. Yang ada tinggal virus corona.(***)

Peristiwa itu terlalu menarik bagi saya. Tidak boleh dilewatkan. Untuk pertama kali ada kebaktian hari Minggu dilaksanakan di rumah masing-masing dengan panduan dari toa di gereja.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News