Menata Hubungan Pusat-Daerah, Perlu Revolusi Mental, Bukan Metal

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti politik dari Universitas Indonesia (UI), Profesor Siti Zuhro mengatakan masalah RUU Pilkada sudah berlangsung semenjak dua tahun belakangan. Nuansa politisnya mulai memuncak menurut Siti karena partai pemenang pemilu dan presiden terpilih merasa dirugikan dengan format RUU Pilkada yang ada sekarang.
"Jadi RUU Pilkada bukan urusan Koalisi Merah Putih, tapi wacananya sudah lama, setidaknya semenjak dua tahun lalu," kata Siti Zuhro, di Jakarta, Rabu (17/9).
Dia jelaskan, menguatnya keinginan mayoritas fraksi di DPR agar Pilkada dilakukan oleh DPRD, disebabkan karena lemahnya fungsi koordinasi gubernur sebagai perpanjangan tangan pemerintah terhadap kabupaten dan kota.
"Masalah sesungguhnya sangat simple, provinsi gagal membina kabupaten dan kota. Karena itu, melalui RUU Pemda, kewenangan provinsi harus lebih diperkuat," tegasnya.
Dalam memperkuat pemerintahan provinsi dan menata hubungan pusat dengan daerah, menurut Siti, perlu dilakukan revolusi mental. "Jangan revolusi metal," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Peneliti politik dari Universitas Indonesia (UI), Profesor Siti Zuhro mengatakan masalah RUU Pilkada sudah berlangsung semenjak dua tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Fakta Baru Terungkap, Lokasi Tes PPPK Tahap Dua Langsung Didatangi Pak Ali
- Jumlah Honorer Database BKN Ikut PPPK Tahap 2 Banyak Banget, Ini Datanya
- Masih Banyak Formasi PPPK Tahap 2 untuk Honorer, Jaga Semangat ya
- Pelamar CPNS 2024 Penuhi Passing Grade, tetapi Tidak Lulus, Masih Punya Harapan
- AstraZeneca dan CISC Serukan Pentingnya Skrining Kanker Paru Lebih Awal
- Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Menebar Hewan Kurban Hingga ke Pelosok Negeri