Mendag Buka-bukaan soal Kondisi Petani Sawit Imbas HET Minyak Goreng

Mendag Buka-bukaan soal Kondisi Petani Sawit Imbas HET Minyak Goreng
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) merugikan petani sawit dalam jangka pendek. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Permendag Nomor 5 tahun 2022 adalah bagian dari ekskalasi normalisasi harga migor sejak akhir 2021. Selain itu, beleid ini juga mempertimbangkan tingkat kepatuhan industri minyak sawit," ujar Mendag.

Pada akhir 2021, Mendag juga menginstruksikan agar produsen menyediakan 11 juta liter untuk menghadapi momentum liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Kami meminta produsen untuk menyediakan 12 juta liter kemasan sederhana saat penetapan minyak goreng satu harga awal Januari 2022. Namun, jumlah migor kemasan sederhana yang disediakan hanya sekitar 300 ribu liter," ungkap Mendag.

Mendag berjanji masalah harga minyak goreng ini akan dibikin aturan lanjutannya.

"Dari hulu sampai hilir kami atur," tegas Lutfi.(mcr28/jpnn)

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) merugikan petani sawit dalam jangka pendek.


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News