Mendag Luncurkan Sistem Perdagangan JaFETS 3
Senin, 20 Desember 2010 – 15:45 WIB
Sementara itu, Mendag juga menyampaikan penghargaan atas inisiatif yang dilakukan Komisi VI DPR RI untuk merevisi Undang-Undang Nomor 32/1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi yang perlu disesuaikan dengan perkembangan perdagangan berjangka saat ini.
“Kita mengharapkan bahwa perubahan Undang-Undang tersebut akan memperluas cakupan perdagangan berjangka seperti jasa-jasa, interest rate, perdagangan emisi karbon dan lain-lain. Kami juga akan terus mempersiapkan aparat kami untuk bekerja sama dengan DPR untuk merampungkan UU tersebut awal tahun depan,” tegasnya.
Untuk diketahui, perdagangan berjangka komoditi di Indonesia mulai resmi beroperasi sejak 15 Desember 2000 yang ditandai dengan berdirinya Bursa Berjangka Jakarta. Saat ini BBJ beranggotakan 114 perusahaan pialang dan pedagang. Sejalan dengan perkembangan industri Perdagangan Berjangka Komoditi, pada tahun 2009 Bursa Berjangka di Indonesia bertambah satu yaitu Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia yang memperdagangkan Kontrak Berjangka CPO dan Emas. Dengan bertambahnya bursa ini, pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengharapkan perkembangan transaksi kontrak komoditi primer di Bursa Berjangka Indonesia akan meningkat cepat. (cha/jpnn)
JAKARTA - Menteri Perdagangan RI (Mendag) Mari Elka Pangestu meresmikan sistem perdagangan Jakarta Futures Electronic Trading System (JaFETS 3) dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Terapkan Digitalisasi, Ditjen Hortikultura Permudah Pemantauan dan Evaluasi Proyek HDDAP
- Berbicara di Nikkei Forum 2024, Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia
- Wamendag Jerry Sebut Permendag Nomor 8 Tahun 2024 Lindungi Industri Tekstil Nasional
- Pelaku Usaha Kesulitan Bahan Baku Akibat Kontainer Tertahan
- Chatbot BRI Sabrina Kembali Raih Penghargaan Bergengsi
- Paramount Land Sukses Raih 5 Penghargaan di IPBA dan IMHA 2024