Mendag Terus Monitor Pasokan Pangan

Mendag Terus Monitor Pasokan Pangan
Mendag Terus Monitor Pasokan Pangan
JAKARTA- Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu menerangkan, berdasarkan laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) diperkirakan  akan terjadi ancaman penurunan produksi pangan dunia akibat kenaikan suhu udara di kawasan sentra produksi pangan. Hal ini dapat memicu kenaikan harga pangan di pasar dunia. Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah akan menyiapkan langkah kontijensi untuk mencegah terjadinya fluktuasi stok dan pasokan pangan.

“Kemendag terus menerus melakukan komunikasi yang lebih intensif dengan Kementerian Pertanian, Perum Bulog, dan BUMN terkait lainnya melalui berbagai pertemuan dan koordinasi di tingkat Menko. Dari pertemuan ini diharapkan diperoleh data akurat mengenai kegiatan produksi, hasil panen, serta perkembangan kondisi riil pasokan pangan dunia,” kata Mendag Mari Pangestu di Gedung Kemendag, Jakarta, Jumat (3/9).

Mendag menyebutkan, hingga H-7 Hari Raya Idul Fitri 2010 dan berdasarkan pantauan BPS selama periode bulan Januari-Agustus, harga bahan pokok secara umum tidak menunjukkan gejolak yang signifikan. Beberapa komoditi mengalami kenaikan harga seperti beras umum (1,7%), beras termurah (1,4%), minyak goreng curah (0,6%), daging sapi (1%), daging ayam (3,9%), telur ayam (2,6%), cabe merah (8%) dan bawang merah (4,4%). Harga komoditi minyak goreng kemasan stabil (0%), sementara komoditi yang mengalami tren penurunan yaitu gula (-1,3%), dan tepung terigu (-0,3%).

Sejak Juli 2010, lanjut Mendag, sebelum memasuki bulan Puasa sampai Minggu I bulan Puasa harga beberapa jenis kebutuhan pokok seperti cabe merah dan bawang merah mengalami kenaikan yang sangat signifikan, demikian pula komoditi pertanian lain yang juga mengalami kenaikan namun masih dalam batas toleransi.

JAKARTA- Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu menerangkan, berdasarkan laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) diperkirakan 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News