Mendagri: BUMD Merugi Dihapus Saja
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo bersikap tegas terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengalami kerugian. Ke depan, pemerintah pusat bakal mendorong penghapusan BUMD yang terus mengalami kerugian.
Hal itu diungkapkan Tjahjo setelah menghadiri acara Kemendagri dengan tema "Peran Pemerintah Daerah dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Publik" di Grand Hotel Paragon, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).
"Namanya BUMD harus untung, kalau yang rugi, ya, dihapuskan saja," kata Tjahjo.
BACA JUGA: Mendagri Sebut Infrastruktur Ibu Kota Baru Mulai Dibangun Tahun Depan
Catatan Kemendagri, Indonesia memiliki setidaknya 1097 BUMD. Dari ribuan BUMD itu, mayoritas bergerak pengadaan air bagi publik yakni PDAM.
Tjahjo mencontohkan, 70 persen PDAM mengalami kerugian. Alhasil, pemerintah pusat menyuntikkan dana sebesar Rp 5 Triliun bagi PDAM yang merugi.
Mengacu kerugian yang diderita PDAM, pemerintah pusat enggan merestui pembentukan BUMD baru. "Sudah banyak 1097 BUMD, sudah banyak yang rugi, masa masih mengajukan lagi," ucap dia.
Sementara itu, Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo menyebut aset BUMD di Indonesia amat besar. Namun, aset besar itu tidak berujung pada laba yang didapatkan BUMD. Menurut Hadi, BUMD hanya mendapatkan laba sebesar Rp 10 Triliun per tahun.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo bersikap tegas terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengalami kerugian.
- Sadali Ie Dilantik jadi Pj. Gubernur Maluku, Mendagri Tito Berpesan Begini
- Sekjen Kemendagri Ungkap Penghargaan Prestasi Penyelenggaraan Pemda Berdasarkan LPPD
- Sumedang Raih Penghargaan Pemda Berkinerja Tinggi Tingkat Nasional dari Kemendagri
- Mendagri Tito Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau
- Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Buat Terobosan untuk Peningkatan PAD
- Wamendagri John Wempi Dorong Pemda Berikan Pelayanan Optimal Kepada Masyarakat