Mendagri: Sumpah Pemuda Itu Bukan Sekadar Cerita Masa Lalu

Mendagri: Sumpah Pemuda Itu Bukan Sekadar Cerita Masa Lalu
Mendagri Tjahjo Kumolo. Foto: Humas Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Sumpah Pemuda yang diproklamirkan 28 Oktober 1928 lalu bukan sekadar cerita masa lampau yang hanya diucapkan dan menjadi sejarah semata.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan ikrar kesetiaan, janji warga negara Indonesia untuk bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu yaitu Indonesia.

"Jadi mari kita buktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang sudah 72 tahun sampai seterusnya, para pemuda mampu menjadi motor perubahan-perubahan bangsa dan negara ini," ujar Tjahjo di Jakarta, Senin (30/10).

Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini kembali mengingatkan, ada berbagai persoalan di tengah bangsa saat ini yang perlu menjadi perhatian bersama, terutama dari kaum muda untuk segera dientaskan.

Antara lain, ketimpangan sosial, ketersediaan sandang-pangan bagi seluruh rakyat Indonesia dan pemerataan pembangunan. Pemerintah menurutnya, terus berupaya untuk menekan angka ketimpangan sosial.

Pemerintah juga terus berupaya memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, termasuk melakukan pemerataan pembangunan antara Jawa dan luar Pulau Jawa. Hasilnya, kini cukup dirasakan. Namun tetap membutuhkan komitmen bersama untuk terus memperbaikinya.

"Enggak usah jauh-jauh, saya lihat di daerah Kosambi (Tangerang,red) saja masih banyak rumah-rumah yang tidak ada MCK nya. Di dekat Bandara Soekarno-Hatta banyak kelurahan yang sanitasinya jelek, MCK nya juga tidak bisa berjalan," ucapnya.

Belum lagi angka kematian ibu hamil, masalah kanker serviks, masalah yang berkaitan dengan gizi anak, sekolah-sekolah yang masih tidak memenuhi persyaratan, hal-hal tersebut kata Tjahjo penting menjadi perhatian semua elemen bangsa.

Sumpah pemuda yang diproklamirkan 28 Oktober 1928 lalu bukan sekadar cerita masa lampau yang hanya diucapkan dan menjadi sejarah semata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News