Mendes: Kalau Sudah Diingatkan Tak Digubris, Ya Ditindak
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah tak ada toleransi lagi soal penanganan dana desa. Bila masih kedapatan melakukan penyelewangan, maka langsung diproses secara hukum.
Ini ditegaskan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Eko Putro Sandjojo, usai dipanggil Presiden Joko Widodo ke Kantor Presiden di Jakarta, Senin (7/8).
Dia mengaku telah memonitor daerah-daerah yang besar potensi penyelewengannya. Bahkan, ada yang telah diingatkan.
"Sekarang kalau ada penyelewengan dana desa kami akan tindak. Kami sudah ingatkan, kalau tidak digubris akan dilakukan penindakan hukum," tegas Eko.
Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyebutkan, ketegasan dalam mengawal penggunaan dana desa harus dilakukan. Bila tidak, maka kasus seperti di Pamekasan bukan yang terkahir.
Para kepala desa juga diminta untuk jangan takut selama penggunaan dana desanya dilakukan sesuai mekanisme. Utamanya terhadap lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mencari-cari kesalahan desa.
"Kalau ada pihak yang kriminalisasi kepala desa, kepala desa jangan segan telepon satgas dana desa. Kami akan lakukan pendampingan kepala desa yang baik," ucapnya.
Dari pemetaan kementeriannya, Eko mengungkap penyalahgunaan dana desa rawan hampir di semua wilayah. Namun, ada tiga provinsi yang paling besar potensi penyimpangannya.
Pemerintah tak ada toleransi lagi soal penanganan dana desa. Bila masih kedapatan melakukan penyelewangan, maka langsung diproses secara hukum.
- Korupsi Dana Desa Sebesar Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Ditangkap Polisi
- Waka MPR Sebut Peningkatan Desa Wisata Harus Berdampak Positif Bagi Ekonomi Masyarakat
- Wujudkan SDM Unggul Indonesia Emas 2045, Kemendes Gunakan AI untuk Tingkatkan Penguasaan Bahasa Inggris
- Ini Tampang Oknum Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Karawang
- Kades Mau Pakai Dana Desa demi Capres? Jago di Pilpres Keok, Akibatnya Masuk Penjara
- Gus Halim Dorong Penguatan Literasi untuk Mempercepat Pembangunan Desa