Mendikbud Muhadjir Adopsi Sistem Zonasi Pendidikan di Jawa Timur
Senada dengan hal tersebut, Ketua Komisi E DPRD Jatim Agung Mulyono menambahkan, zonasi diterapkan agar tidak ada pendaftaran yang berjubel di satu sekolah saja.
Dimana ini biasanya terjadi pada SMA yang berlabel favorit. Imbasnya banyak sekolah yang kekurangan siswa.
Dengan sistem zonasi ini siswa baru yang mendaftar bisa tersebar di seluruh SMA yang ada di Jatim.
Politikus asal Partai Demokrat tersebut berharap, dengan pemerataan pendidikan ini dapat mengurangi ketimpangan pendidikan yang selama ini masih ditemui di setiap kabupaten/kota.
Sistem zonasi ini juga berfungsi mempermudah kontrol dan mengefektifkan pendaftaran siswa baru. Tetapi, zonasi ini tetap memperbolehkan siswa yang ada di luar daerah mendaftar di kota lain.
Meski tetap ada pembatasan jumlah siswa luar daerah tersebut. ”Masyarakat jangan terjebak dengan sekolah favorit saja. Pemprov Jatim saat ini tengah berupaya meningkatkan kualitas seluruh SMA/SMK,” tandas Agung. (bae/nur)
Gagasan sistem zonasi terhadap penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA di Jawa Timur dianggap dapat meratakan pendidikan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Truk Kecelakaan di Jalur Jember-Banyuwangi, Macet Sampai 4 Kilometer
- Mobil Ambulans Bawa Rombongan Halalbihalal Terguling di Tulungagung
- Calon PPPK 2023 Teken Perjanjian Kerja, Bakal Dievaluasi Tiap Tahun
- Minibus Pengangkut Pengantin Masuk Jurang di Trenggalek, 1 Orang Tewas
- Masyarakat Diminta Waspada Potensi Awan Panas Gunung Semeru
- Motif Pembunuhan di Gunung Katu Malang Terungkap, Tersangka Marah Diajak Begituan