Menelusuri Jejak-Jejak Komunisme di Ulan Bator, Mongolia

Patung Lenin dan Monumen Soviet Tetap Berdiri Tegak

Menelusuri Jejak-Jejak Komunisme di Ulan Bator, Mongolia
Monumen Zaisan Hill untuk mengenang komunisme di Ulan Bator, Mongolia. Foto : Farid Fandi/Jawa Pos
Promosi Tseeye layak dibuktikan. Karena itu, esoknya, saya bersama fotografer Jawa Pos FARID FANDI berangkat menuju Zaisan Memorial dari Bayangol Hotel, tempat kami menginap. Dengan menumpang bus, kami tiba di lokasi dalam 30 menit.

 

Di kaki bukit, nuansa komunisme sudah sangat terasa. Saat melihat di puncak bukit, tampaklah sebuah patung raksasa berbentuk seorang prajurit membawa bendera Uni Soviet bergambar palu-arit. Di bawahnya ada tank dengan moncong yang siap memberondongkan peluru.

 

Menurut guide Otgonchimeg Altankhuag, tank itu adalah milik Soviet yang digunakan bertempur dalam Perang Dunia Kedua pada 1943-1945. Kendaraan lapis baja tersebut dibeli Soviet dari bantuan uang rakyat Mongolia.

Relief di momumen menceritakan rute perjalanan tank dari Moskow hingga Berlin, ibu kota Jerman. "Tank ini semula berada di perempatan jalan tengah kota. Namun, pada 2003 dipindah ke sini," ucap Altankhuag.

 

Hingga 1990, Mongolia berada di bawah pemerintahan komunis. Jejak-jejaknya sampai kini masih terlihat, meski eranya telah berubah. Wartawan Jawa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News