Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (2-habis)

Perusahaan Muslim Listing di Bursa Saham

Menelusuri Jejak Sejarah Perkembangan Islam di Negeri Komunis Tiongkok (2-habis)
PATUH SYARIAH: Food court halal di pabrik Sha Pencheng. Foto : Rukin Firda/JAWA POS
Tiga di antara belasan perusahaan tersebut sudah go public di bursa saham Taiwan dan Shanghai. "Saat ini dua perusahaan lain sedang diajukan untuk masuk bursa saham," papar Kepala Desa Jiang Tou Ting Zhi Biao.

 

Tiga perusahaan itu adalah perusahaan sepatu 361 dan Dinxing serta perusahaan bahan sepatu Sansida. Nama 361 mengandung filosofi yang sangat dalam.

 

Sebuah lingkaran yang sempurna memiliki sudut 360. Nama 361 bermakna satu derajat lebih tinggi dari sempurna.

 

Menurut Zhi Biao, awalnya perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan keluarga warga Jiang Tou. Perkembangan perusahaan-perusahaan tersebut berdampak positif pada perekonomian warga asli Jiang Tou. "Banyak yang membuka tempat kos bagi karyawan pendatang dan berjualan barang-barang kebutuhan mereka," jelas Zhi Biao.

 

Seiring perjalanan waktu, masyarakat muslim Tiongkok yang sebelumnya terkesan tertinggal mulai bangkit. Tidak sedikit di antara mereka yang menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News