Menelusuri Penyamaran Lima Bulan Buron 'Kakap' Baridin
Perbaiki Instalasi Listrik Warga Korban Gempa
Sabtu, 26 Desember 2009 – 02:05 WIB
Oleh Tatang, Baridin diajak melaut untuk mencari ikan. Mungkin karena tak biasa melaut, dia mabuk laut. Pria 54 tahun itu lalu dipulangkan ke rumah Tatang dan menginap semalam. Selanjutnya, Baridin tinggal di masjid Kampung Banyuasih. Karena kasihan melihat Baridin, Agus Suharna, warga RT 05/10, Kampung Banyuasih, mengajaknya menginap di rumahnya.
"Dia pintar mengaji, rajin salat. Selama tinggal di rumah, dia menjadi guru ngaji anak-anak kami setiap habis magrib. Dia tinggal di sini selama 50 hari," kata Firoh, istri Agus, tentang Baridin yang berasal dari Pesuruhan, Kecamatan Binangun, Cilacap, Jawa Tengah, itu.
Setelah hampir sebulan di Kampung Banyuasih, Baridin dikunjungi anak ketiganya yang mengaku bernama Arif. Padahal, nama asli pemuda 23 tahun itu adalah Ata Sabik Alim. Tapi, Baridin, bapak tujuh anak tersebut, memanggil putranya itu dengan sebutan Mamat.
Tak ada warga yang curiga bahwa Baridin adalah buron yang berbahaya. Saat menggerebek rumahnya di Pesuruhan, Kecamatan Binangun, Cilacap, Jawa Tengah, Juli 2009, petugas Densus 88 menemukan bahan dan peralatan bom yang ditanam di sebuah pekarangan.
Baridin, buron polisi jaringan teroris Noordin M. Top yang Kamis (24/12) ditangkap petugas, dikenal gampang beradaptasi dengan warga. Sikapnya yang
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor