Resepsi di Balai Pengobatan, Biaya dari Uang Saku

Resepsi di Balai Pengobatan, Biaya dari Uang Saku
Suud Ibrahim bin Haji Rahim dan Miftahul Jannah. Foto: Baehaqi/Jawa Pos.
Suud Ibrahim bin Haji Rahim dan Miftahul Jannah adalah sama-sama petugas haji. Sejak mengikuti pelatihan di Jakarta, Suud sudah akrab dengan Miftahul. Keakraban itu terus berlanjut hingga ke tanah suci. Akhirnya, pada Senin (21/12) malam lalu, mereka menikah di Masjidil Haram.

Laporan BAEHAQI, Makkah

SENYUM Suud terus mengembang ketika dia melafalkan kalimat-kalimat akad nikah. "Qobiltu nikahaha, wa tazwijaha, bil mahril madzkur...," katanya.

Duduk tak jauh dari Suud, wajah Miftahul tampak berseri-seri. Seusai akad nikah, Suud menyematkan cincin ke jari manis pengantin perempuan. Selanjutnya, mereka meluapkan kegembiraan dengan memotong kue tar bersama. Itulah suasana akan nikah mempelai Suud dan Miftahul di Masjidil Haram, Senin (21/12) malam lalu waktu setempat, tepatnya sehabis salat Isya.

Suud dan Miftahul mengikat janji suci sehidup-semati di depan Kabah. Akad nikah malam itu dipimpin KH Ahmad Jamhuri yang dipercaya sebagai wali nikah. Pengantin laki-laki mengenakan pakaian khas Arab Saudi: baju gamis dan surban kotak-kotak hitam. Sedangkan pengantin perempuan memakai baju terusan kuning gading dan kerudung sewarna bermotif manik-manik.

Akad nikah tersebut menarik perhatian beberapa pengunjung Masjidil Haram lainnya. Saat itu sudah tidak ada jamaah haji Indonesia. Sebagian besar sudah pulang ke tanah air, dan sebagian lagi berada di Madinah. Tetapi, Masjidil Haram masih cukup ramai. Masih ada jamaah dari negara-negara lain.

Suud Ibrahim bin Haji Rahim dan Miftahul Jannah adalah sama-sama petugas haji. Sejak mengikuti pelatihan di Jakarta, Suud sudah akrab dengan Miftahul.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News