Mengapa Anak-anak Muda China Menyebut diri Sendiri 'Miskin' dan 'Jelek'?

Mengapa Anak-anak Muda China Menyebut diri Sendiri 'Miskin' dan 'Jelek'?
Mengapa Anak-anak Muda China Menyebut diri Sendiri 'Miskin' dan 'Jelek'?

Ini adalah cara yang tidak terlalu bagus untuk menggambarkan diri Anda sendiri: "miskin dan jelek". Tapi anak-anak muda malah menggunakan istilah " qiou" dengan bangga.

Temuan terbaru oleh generasi muda jejaring sosial di China ini malah mendapat gelar "unofficial word of the year" atau "kata tahun ini" secara tidak resmi di dunia maya.

Surat kabar milik pemerintah, Global Times melaporkan istilah yang menggabungkan kata "qiong" (miskin) dan "chou" (jelek) mulai menjadi tren awal bulan Desember lalu.

Istilah ini juga mengandung karakter "tu", atau kotoran.

Pengguna Weibo, jejaring sosial populer di China, Zhang Huyue, mendefinisikan qiou sebagai "sangat miskin sehingga Anda harus makan kotoran".

Shenshen Cai, seorang dosen senior Studi Cina di Universitas Teknologi Swinburne, mengatakan kepada ABC News bahwa popularitas kata itu dapat dilihat sebagai perpanjangan dari budaya "sang" - yang dikaitkan dengan kata "pemakaman" untuk menggambarkan keputusasaan banyak orang muda rasakan.

Tetapi ini juga semacam "kekalahan ironis", kata Dr Cai, karena kaum muda yang menentang keras harapan orang tua mereka, pemerintah dan masyarakat pada umumnya.

"Kredit saya tidak bisa melunasi barang-barang saya ... qiou," tulis Xiaominzhi_520 di Weibo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News