Mengapa Data Produksi Beras Berpolemik? Ini Penjelasannya
Sabtu, 07 April 2018 – 10:27 WIB
Beras. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com
Keberadaan stok lebih hasil panen itu, lanjutnya, sebagian besar dikuasai masyarakat, baik petani, penggilingan, pedagang, dan konsumen. Pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) cuma menguasai sebagian kecilnya.
"Mengacu ke hasil survei BPS 2015, beras tersebar di rumah tangga 47,57 persen, Bulog 19,3 persen, pedagang 18,32 persen, penggilingan 8,22 persen, serta hotel, restoran, dan katering 6,59 persen," urainya.
Peraih gelar doktor dari Kagoshima University Jepang ini mengingatkan, kebijakan impor beras pada awal 2018 pun bukan keputusan Kementan, melainkan Kemendag. "Kementan sama sekali tidak mengeluarkan rekomendasi, karena stok beras dalam negeri terpenuhi," tuntas Kuntoro Boga.(jpnn)
Menurut Kuntoro Boga Andri, Kementan tak pernah mempublikasikan produksi gabah atau beras. Soalnya tak memiliki kewenangan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT