Mengapa Hoaks Sudah Seperti Gaya Hidup
Selasa, 26 Maret 2019 – 14:19 WIB

Ilustrasi hoaks. Foto: pixabay
"Yang biasanya dilakukan oleh kelompok atau golongan fanatik tapi tetap saja dalam menanggapi suatu berita kita harus mampu tabbayun," pesannya.
Sedangkan Ubaidillah melihat maraknya hoaks disebabkan lemahnya regulasi pemerintah, dan juga lemahnya budaya regulasi masyarakat.
“Teknologi canggih, tidak diimbangi tingginya budaya literasi, menjadi sebuah kekhawatiran yang besar. Karena itu perlu adanya penyaringan berita sebelum di share kepada orang lain," tutupnya. (esy/jpnn)
Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (PRK) MUI Azizah mengatakan, hoaks sudah menyebar bak virus sehingga merusak tatanan hidup bermasyarakat.
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad
BERITA TERKAIT
- MUI Dukung Kejagung Membongkar Habis Mafia Peradilan
- Hoaks Le Minerale Terafiliasi Israel, Pakar Menilai Ada Upaya Menjatuhkan Produk Lokal
- Dukung Kamtibmas, MUI Jakut Apresiasi Kinerja Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- Wasekjen MUI Berharap Hakim Penerima Suap Rp 60 M Dihukum Mati
- Kemenkes Mengimbau Masyarakat Bersinergi Melawan Hoaks soal Imunisasi
- Hoaks Titiek Puspa Meninggal Dunia, Inul Daratista Ungkap Kondisinya