Mengapa Jaga Jarak 1,5 Meter Dianggap Ampuh Mencegah Virus Corona?

'Semakin jauh semakin aman'
Selama ini, pedoman aturan jarak yang berlaku di seluruh dunia memang bercampur aduk.
Departemen Kesehatan Australia mengatakan jarak 1,5 meter dianggap sebagai pilihan terbaik ketika mempertimbangkan penularan virus dari percikan air liur berukuran besar.
"Informasi ini berdasarkan pada apa yang selama ini diketahui tentang virus lain, seperti virus flu dan penularannya," ujar juru bicara Departemen Kesehatan Australia.
Singkatnya angka tersebut bukanlah 'angka ajaib' untuk menghindari penularan, tapi semakin jauh seseorang berjarak dari yang lainnya, semakin aman-lah mereka.
"Ketika menjaga jarak 1,5 meter, anda belum pasti terhindarkan dari virus, bukan pula lebih berisiko jika virus bisa mencapai 1,49 meter," kata Profesor Allan.
Tiga tahapan pelonggaran di Australia

Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.
Jaga jarak bukan satu-satunya
Penelitian yang didanai WHO dan diterbitkan di jurnal medis The Lancet awal bulan Juni 2020 memberikan kejelasan tentang bagaimana 'physical-distancing' dapat membantu membatasi penyebaran COVID-19.
Sebelumnya, para ahli hanya menebak-nebak dan mereferensi dari sejarah.
Selama tiga bulan, warga Australia dan banyak negara lainnya telah menaati aturan berjarak 1,5 meter yang telah dianggap menjadi salah satu cara untuk menurunkan penularan virus corona
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya