Mengejutkan, Inilah Hasil Penyelidikan Awal dari Ledakan Lebanon
"Investigasi lokal dan internasional perlu dilakukan terhadap insiden tersebut, mengingat skala dan keadaan di mana barang-barang ini dibawa ke pelabuhan," kata Ghassan Hasbani, mantan wakil perdana menteri dan anggota partai Pasukan Lebanon.
Shiparrested.com, sebuah jaringan industri yang berurusan dengan kasus-kasus hukum, telah mengatakan dalam sebuah laporan 2015 bahwa Rhosus, berlayar di bawah bendera Moldova, merapat di Beirut pada September 2013 ketika mengalami masalah teknis dalam pelayaran dari Georgia ke Mozambik dengan 2.750 ton amonium nitrat.
Dikatakan bahwa, setelah diperiksa, kapal itu dilarang berlayar dan tak lama kemudian ditinggalkan oleh pemiliknya, yang mengarah ke berbagai kreditor yang mengajukan tuntutan hukum.
"Karena risiko yang terkait dengan mempertahankan amonium nitrat di atas kapal, otoritas pelabuhan mengeluarkan muatan ke gudang pelabuhan," tambahnya. (reuters/antara/jpnn)
6 bulan lalu, ada yang memperingatkan bahwa amonium nitrat sebanyak itu akan meledakkan seluruh ibu kota Lebanon.
Redaktur & Reporter : Adek
- Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/ UNIFIL Laksanakan Salat Idulfitri di KBRI Beirut
- Jokowi Ingin Industri Amonium Nitrat di Kaltim Bisa Mendukung Produktivitas Pangan Nasional
- Hasil Piala Asia 2023: Tajikistan Mencetak Sejarah, Qatar Sempurna
- Dubes RI untuk Lebanon Melepas Pasukan Perdamaian PBB Kembali ke Indonesia
- Satgas MTF TNI Kontingen Garuda Gelar Pekan Psikologi Keangkatanlautan di Lebanon
- Pengakuan MR Membawa Bahan Peledak