Mengenal Potensi Bisnis Minuman Kekinian F&B Lokal

Mengenal Potensi Bisnis Minuman Kekinian F&B Lokal
Hasil survei NAS Consulting & Research terhadap 723 responden usia 15-40 tahun, yang mayoritasnya adalah perempuan menyebutkan bahwa . Foto: Dok NAS Consulting & Research

Menjalankan bisnis minuman kekinian seringkali sulit bagi pengusaha yang belum berpengalaman. Selain modal besar, tantangannya adalah kemampuan menciptakan dan mempromosikan nilai unggul suatu produk.

Salah satu alternatif untuk mengatasinya adalah dengan membeli lisensi waralaba (franchise), tetapi biaya yang dikeluarkan terkadang mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah.

Menengok negara tetangga, ada beberapa kisah sukses pengusaha minuman modern yang berhasil masuk bursa saham negaranya.

Hal ini dilakukan sebagai alternatif untuk mendapatkan modal selain dari venture capital, private equity, atau pinjaman bank.

Pasar saham dinilai cocok karena juga bisa menarik investor ritel untuk berinvestasi. Bayangkan dengan harga segelas teh atau kopi, kita bisa menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan teh atau kopi tersebut. Ini tentu saja merupakan peluang investasi yang menarik.

Studi yang dilakukan NAS Consulting & Research menemukan bahwa perusahaan makanan dan minuman yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan nilai saham yang terus meningkat.

Secara khusus, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor ritel, karena selain peluang mendulang cuan, harga saham perusahaan makanan dan minuman relatif lebih terjangkau.

Namun sangat disayangkan bahwa sampai saat ini, belum ada perusahaan minuman kekinian yang melantai di BEI.

Minuman kekinian belakangan ini tengah populer di hampir semua kalangan usia. Meski demikian, minuman ini tepatnya paling banyak dikonsumsi generasi milineal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News