Mengenang Anto, Relawan Penyelam yang Meninggal dalam Tugas

Mengenang Anto, Relawan Penyelam yang Meninggal dalam Tugas
Indonesia Diver Rescue Team: Satiri Ahmad, Ajie Oye, Syahrul, Hendrata Yudha dan Ibenk saat di kapal Sadewa, Jumat (2/11). Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos

Anto langsung diangkat ke atas kapal dan diperiksa tim dokter. Sempat sadar beberapa saat. Tim Basarnas langsung memasukkannya ke dalam tabung untuk didekompresi. Pria yang lahir di Makassar tapi besar di Surabaya itu lantas dilarikan secepatnya ke RSUD Koja. Tapi, nyawanya tak tertolong. ’’Almarhum adalah pahlawan kemanusiaan,’’ kata Syaugi.

Di mata keluarga besar, Anto dikenal sebagai pribadi yang supel. Dia tahu bagaimana cara mencairkan suasana. Terutama ketika ada acara kumpul keluarga besar. ’’Dia (Anto, Red) itu ngerti caranya bercanda, tapi di waktu yang tepat juga,’’ ungkap kakak ipar Anto, Ibnu Abdillah.

Bayu Wardoyo, team leader IDRT, mengenang Anto sebagai sosok yang berkomitmen tinggi pada kemanusiaan. Di berbagai medan. Baik di laut maupun darat. ’’Kata-kata yang selalu dia ucapkan, nyawa ini untuk menolong orang,’’ ujar Bayu.

Bahkan, menurut sang istri, Anto sebenarnya sudah berencana mendirikan yayasan sosial. ’’Cita-cita suami saya itu mulia, ingin berguna bagi banyak orang. Saya harap dia bisa menginspirasi banyak orang dengan kepergiannya ini,’’ kata Lyan. (*/c5/ttg)


Rekan menyelam Anto sedang mengamati dasar. Saat dia menoleh, Anto sudah tidak ada.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News