Menggelar Jakarta Marathon Pascapandemi, Apa Saja Tantangannya?
Ndang mengungkap bahwa mensterilkan 49 ruas jalan yang dilalui peserta sangat tidak mudah, walau sudah ditindaklanjuti melalui rekayasa lalu lintas dan melibatkan kepolisian.
Mengutip masukan tim pemeriksa internasional dari IAAF (International Association of Athletics Federations yang sekarang menjadi World Athletics) pada awal-awal penyelenggaraan Jakmar beberapa tahun silam, kondisi steril yang ideal baru mungkin tercapai kalau pembangunan MRT selesai sehingga masyarakat punya opsi penggunaan lalu lintas lain.
Meski demikian, dia tidak menampik sistem transportasi terintegrasi Jaklingko, MRT (yang saat ini masuk fase 2) dan LRT antarkota yang dikembangkan pemerintah daerah sudah sangat membantu proses sterilisasi rute.
Dukungan Pemprov DKI melalui segenap OPD/SKPD pun dinilai sudah bagus, begitu halnya koordinasi lintas sektoral yang senantiasa dilakukan.
Faktor penting lain ialah belum efektifnya edukasi kepada masyarakat pengguna jalan di Jakarta untuk mendukung suksesnya perlombaaan.
“Di marathon race kota-kota besar dunia, masyarakatnya cukup aktif dan mendukung setiap gelaran. Namun, ini memang bukan pekerjaan mudah yang bisa selesai dalam setahun dua tahun."
"Konsistensi dan komitmen dari semua pihak, terutama dukungan pemerintah dan banyak pihak merupakan faktor kunci dalam keberlangsungan sebuah even internasional."
Clutter Multievent di GBK
Pelaksanaan Jakarta Marathon (Jakmar) ke-9 telah selesai dengan deretan catatan khusus dan beberapa kekurangan akibat minim pendanaan.
- Pilih AMDK 100 Persen Murni, Nadine Chandrawinata: Sudah Dipercaya Lebih dari 50 Tahun
- Heru Budi Perintahkan Jajaran Tertibkan Juru Parkir Liar di Minimarket
- Ekonomi Jakarta Tumbuh 4,7 Persen pada Triwulan I 2024, Lebih Rendah dari Nasional
- DK Jakarta
- Calon Gubernur Independen di Jakarta Harus Dapat 618 Ribu KTP Dukungan Warga
- Sampah Jakarta 8.200 Ton, DPRD Usulkan Tiru Singapura