Menggoreng Bentjok

Oleh: Dahlan Iskan

Menggoreng Bentjok
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Trump pernah mengatakan, justru seperti itulah pengusaha yang hebat. Yang cerdik. Yang pintar. Ia tidak harus membayar pajak besar kalau peraturan memungkinkan untuk itu.

Ia merasa tidak ada peraturan perundangan yang dilanggar.

Orang seperti Bentjok pasti punya sikap yang sama.

Ia merasa bermain di pasar modal secara benar. Ia merasa sudah mengikuti peraturan yang berlaku. Setidaknya tidak melanggarnya.

Kalaupun masyarakat persahaman memberinya gelar 'Raja Goreng Saham', itu hanyalah gelar informal. Tidak pernah ada SK pengangkatannya. Tidak pula pernah dilantik sebagai raja.

Dan lagi, Bentjok memang punya kompor, wajan, dan minyak gorengnya.

Ia bisa memperlihatkan bahwa ia telah menggoreng saham itu dengan benar: kompornya menyala, apinya sangat biru, minyak gorengnya mendidih.

Namun, ternyata Kejaksaan Agung bisa menyeretnya ke pengadilan.

Benarkah saya (Bentjok) merugikan negara? Bentjok merasa sudah merenungkan itu. Bahwa semua berawal dari audit kerugian negara yang dilakukan BPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News