Mengharukan...30 Kali Ramadan Tak Dijenguk Anak

Mengharukan...30 Kali Ramadan Tak Dijenguk Anak
Narto dan Duhaya. Foto: Erlin Ipo/Kendari Pos

jpnn.com - BANGUNAN berwarna hijau yang terletak di Jalan Poros Bandara Haluoleo Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawes Selatan, Sulawesi Tenggara itu, tak terlalu mencolok di antara bangunan lainnya di kawasan perkantoran tersebut.

Namun setlah masuk ke dalam, bangunannya ternyata berbentuk perumahan. Inilah lokasi Panti Sosial Tresna Werdha, tempat berkumpulnya manusia lanjut usia.

Sekitar pukul 11.00 Wita, Selasa (7/6) kemarin, aktivitas di sekitar panti terlihat sepi. Hanya ada beberapa satpam yang berdiskusi di pos jaga. Namun 30 menit kemudian, suasana mulai berubah. Terdengar suara saling menyapa di selasar musala. Ada juga yang baru keluar dari wisma dengan mengenakan handuk dan menuju sebuah ruangan kecil. Muncul pula penghuni lainnya yang sudah berpakaian rapi dengan menggunakan kopiah. 

Lelaki itu mengayuh kaki dengan bantuan tongkat besi sebelahnya. Meski hanya berjarak 30 meter dari musala tapi kakek itu sangat lambat melangkahkan kakinya.

Usai salat zuhur, tampak suasana ramai di panti itu. Penghuninya sangat banyak. Ada sekitar 100 pria dan wanita lanjut usia yang hidup di sana. Setelah menunaikan ibadah salat zuhur, mereka bergegas kembali ke kamar masing-masing untuk beristrahat. Jika ada pengasuh atau tetangga yang datang berkunjung, mereka pun mulai berbagi cerita. Saling mencurahkan kepedihan yang mereka alami di sisa masa hidupnya. Impian terbesar mereka adalah mendapat kunjungan sanak keluarga, terutama di bulan suci Ramadan. 

Mira. Wanita tua berusia 76 tahun ini memang hidup sebatang kara. Anak gadisnya menikah di Makassar. Terakhir bertemu anaknya 30 tahun lalu. Oleh kerabat, Mira diantar ke panti Jompo.

"Puasa begini saya doakan anak saya bisa sehat, punya rezeki, cucu-cucu saya bisa senang. Jangan seperti saya," ungkap Mira dengan suara terbata-bata.

Beda lagi dengan Narto, yang sudah 17 tahun menghabiskan hari-harinya di sana. Artinya, sudah 17 kali puasa dan 17 kali lebaran Idul Fitri ia lewati tanpa kehangatan keluarga. Narto pun mengaku sudah tak mengenal keluarganya. Ia memiliki seorang anak dari istri pertamanya, namun semasa dia berada di panti, keduanya dikabarkan meninggal di Jawa. 

BANGUNAN berwarna hijau yang terletak di Jalan Poros Bandara Haluoleo Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawes Selatan, Sulawesi Tenggara itu, tak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News