Mengikuti Ekspedisi Harta Karun di Dasar Laut Mentawai

Satu Guci Saja Bisa Bernilai Rp 200 Juta

Mengikuti Ekspedisi Harta Karun di Dasar Laut Mentawai
EKSPEDISI HARTA KARUN-Dua orang penyelam mengumpulkan semua temuan untuk diangkat dari dasar laut dan diteliti. Foto: Iswanto JA/ Padang Ekspres/JPNN
 

Nah, di lokasi kapal itulah, pada 19 Juni siang lalu, tim BBIP yang beranggota enam orang, termasuk penulis (Padang Ekspres, Jawa Pos Group), kembali melakukan penyelaman untuk mengungkap lebih jauh misteri kapal tersebut. Juga memperkuat dugaan bahwa perairan Mentawai kaya akan harta karun dari kapal-kapal VOC (perusahaan dagang Belanda di era kolonialisme) dan kapal-kapal dagang Eropa yang terkubur dengan berbagai muatan bernilai tinggi.

 

Lokasi kapal kuno itu sejak dulu memang tidak jauh dari tepi pantai. Tepatnya di sisi kanan Pulau Sibarubaru "sebelah tenggara Pulau Pagai Selatan, pusat pemerintahan Kabupaten Mentawai" yang luasnya sekitar 40 hektare. Kini jaraknya semakin dekat, hanya sekitar 200 meter dari tepi pantai karena terseret gelombang tsunami pada Oktober 2010 yang ketinggiannya mencapai 15 meter.

 

Sebagian anggota tim pun mulai turun ke kedalaman 12 meter. Lokasi koordinat yang ditunjukkan Mak Itam ternyata benar. Kapal dengan bodi kayu di bawah dasar laut biru itu sudah tampak tidak sempurna lagi. Sebagian bodinya sudah tertimbun tanah dan ditumbuhi karang. Hanya bagian dek atau geladak yang bisa dilihat.

 

Selama penyelaman, tim terus menyusuri dan mengelilingi lokasi bodi kapal. Suara dentingan martil dengan pahat di dasar laut membuat ikan di sekitarnya berlarian. Dua alat itu digunakan untuk melubangi tanah bercampur karang setebal 40 sentimeter. Itu salah satu cara agar bisa masuk ke dalam bodi kapal.

Menyusul penemuan sebuah kapal kuno, tim Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Benih Ikan Pantai (UPTD BBIP) Sikakap berupaya menguak kekayaan bawah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News