Mengikuti Pilpres di Mogi das Cruzes, Sao Paulo, Brasil

Panitia Jemput Bola, TPS Jadi Tempat Pesta

Mengikuti Pilpres di Mogi das Cruzes, Sao Paulo, Brasil
ACARA KELUARGA: Warga Indonesia di Mogi das Cruzes makan-makan setelah mencoblos dalam pilpres di Brasil Minggu (6/7). Foto: Farid Fandi/Jawa Pos

Suasana hari pemungutan suara di ruang serbaguna Gereja Cristo Injili, Minggu siang itu, berlangsung meriah. Maklum, warga Indonesia dari berbagai penjuru Mogi das Cruzes berdatangan. Pertemuan itu seolah menjadi ajang reuni bagi warga. Apalagi yang datang bukan hanya warga yang punya hak pilih, tapi juga keluarga masing-masing. Di Mogi das Cruzes, banyak warga Indonesia yang menikah dengan orang lokal Brasil.

Karena itu, tak heran bila kemudian ruangan tersebut berubah menjadi ruang pesta. Ada sejumlah makanan khas Indonesia yang disajikan sebagai jamuan. Mulai sup perkedel, goreng-gorengan, hingga nasi uduk. Aneka makanan itu boleh disantap sebelum atau sesudah mencoblos.

Suasana ala Indonesia pun sangat terasa. Apalagi pembicaraan menggunakan bahasa Indonesia. Selain kabar dan pekerjaan, mereka menanyakan kans masing-masing capres yang tampil. Tak tertinggal berita Piala Dunia. Pokoknya, siang itu yang tampak bukan pemungutan suara, melainkan pertemuan reuni keluarga.

Pastor Suadi Adiwardana yang memimpin Gereja Cristo Injili menyatakan, setiap ada pertemuan, warga Indonesia memang menggunakan bahasa Indonesia. Itu penting supaya mereka yang tinggal di Mogi das Cruzes tidak lupa asal mereka.

’’Jangan sampai lupa (bahasa Indonesia). Di sini juga ada pelayanan dalam bahasa Indonesia,’’ ujar pastor yang sudah 40 tahun tinggal di Brasil itu.

Suadi merupakan salah satu contoh warga Indonesia yang tidak memiliki hak suara. Rohaniwan asal Bogor itu kehilangan haknya karena sudah lama menjadi warga negara Brasil. Meski demikian, dia tetap memiliki harapan terhadap pemilihan umum presiden Indonesia kali ini.

’’Saya tidak terlalu mengikuti perkembangan di Indonesia. Biasanya hanya dari internet. Saya harap perkembangan tentang demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia bisa jadi lebih baik setelah ini,’’ katanya.

Titip pesan kepada presiden terpilih juga disampaikan Nyoman Budhiyasa. Pria 26 tahun yang sudah 14 tahun menetap di Brasil itu yakin pilpres kali ini bisa memberikan perubahan bagi Indonesia. Karena itu, setelah absen dalam pilpres sebelumnya, dia sekarang memutuskan untuk memberikan suara.

  PEMUNGUTAN suara pemilu presiden (pilpres) bagi warga Indonesia yang tinggal di Brasil berlangsung Minggu (6/7). Salah satu tempat pemungutan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News