Mengintip Geliat Prostitusi di Bogor Jelang Lebaran

Ada PSK Spesial Ramadan, Panti Sosial Jadi Kendala

Mengintip Geliat Prostitusi di Bogor Jelang Lebaran
Mengintip Geliat Prostitusi di Bogor Jelang Lebaran
Dunia prostitusi acap menyuguhkan fenomena unik. Pasalnya, saat semua PSK kawasan Puncak, Bogor, ramai-ramai pulang kampung, kupu-kupu malam musiman malah berdatangan.

Laporan: FREDY K -YUSKA

DAERAH Puncak memang telah dikenal di seantero Jabodetabek sebagai sarang prostitusi terbesar dan termurah. Cukup dengan membayar Rp200 ribu sekali kencan atau short time, para lelaki hidung belang sudah bisa mengisap madu sang kupu-kupu malam dengan tambahan Rp50.000 hingga Rp100 ribu untuk menyewa kamar atau vila per malam.

Seakan sudah menjadi tradisi, di saat beberapa pekerja seks komersial (PSK) pulang kampung, justru beberapa PSK musiman atau disebut PSK edisi spesial Ramadan, malah muncul dan marak beredar menjelang Lebaran. Sebab, para pemberi jasa kenikmatan sesaat itu hanya datang dan beroperasi pada bulan puasa hingga H-1 Idul Fitri.

Modus operandinya pun cukup terselubung. Karena mereka tidak mangkal di pinggir jalan dan di lokalisasi ilegal seperti Gang Semen. Untuk dapat mem-booking para PSK tersebut, lelaki hidung belang cukup datang ke hotel melati di sepanjang Jalan Raya Puncak. Kemudian sang penjaga hotel akan menawarkan wanita kepada pengunjung dengan cara memberitahu ciri-ciri fisik sang PSK yang dikehendaki sesuai keinginan tamu.

Dunia prostitusi acap menyuguhkan fenomena unik. Pasalnya, saat semua PSK kawasan Puncak, Bogor, ramai-ramai pulang kampung, kupu-kupu malam musiman

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News